Hasil survei mobile ad networks Admob, memperlihatkan mobile berdampak 55% dalam purchasing decision konsumen, disusul selanjutnya TV (49%) dan komputer desktop (39%).
Sebanyak 71% customer lebih nyaman dengan mobile ad, ketimbang iklan di TV atau web. Data ini menarik, karena menjadi pertimbangan sebuah brand melakukan kampanye melalui mobile.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara di salah satu sesi yang digelar Indonesia Internet Show 2012 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, 5-6 Desember 2012, Ari mengatakan, social media memicu perkembangan mobile phone di Indonesia.
"Contohnya saat orang datang ke ITC, bilang saya mau beli ponsel Facebook. Ponsel yang bisa Twitter dan Facebook. Masyarakat awam mau beli ponsel karena itu. Nah, gimana supaya brand take advantage dari perkembangan yang fenomenal ini," jelasnya.
Disebutkannya, masing-masing channel memiliki fungsi berbeda. Social untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen, local untuk menyesuaikan brand campaign yang cocok dengan target audience dan mobile yang mendukung pengguna saat mereka akan share informasi.
"Social itu drives traffic. Kalau ada strategi di social media yang baik, ada strategi yang bisa mereach out mobile yang selalu dibawa kemana-mana, sama location based advertising," ujarnya.
Namun menurutnya, masih sedikit brand yang punya strategi khusus untuk channel mobile. Yang terpenting dari penerapan Solomo, bukan sekedar strategi tapi bagaimana elemen mobile tersebut bisa melacak semua aktivitas tersebut.
"Nah, yang bisa ditrack hanya di digital marketing. Kita tahu setiap dolar atau rupiah yang dispend. Berapa banyak orang masuk ke website kita, bahkan berapa banyak orang yang akhirnya membeli produk kita," jelasnya.
Tak lupa, Ari mengingatkan perpaduan antara offline dan online tetap penting dalam menentukan kesuksesan brand campaign. Dia tidak sepenuhnya menyarankan beralih ke digital, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan si brand itu sendiri.
"Jadi obyektifnya apa di suatu marketing campaign. Marketingnya harus ada di mana customernya berada. Jika ada banyak customer yang menggunakan mobile, maka spend lebih banyak di sana," simpulnya.
(rns/fyk)