"Kita tidak kecewa dengan Yahoo. Justru kita malah senang, sebab biasanya kan kalau perusahaan besar mengakuisisi start-up yang diambil teknologinya, sedangkan perusahaanya dibubarkan. Untungnya di Koprol tidak," tukas salah satu pendiri Koprol Satya Witoelar kepada detikINET, Selasa (24/7/2012).
"Apalagi yang kita tahu Koprol ditutup karena memang keputusan dari dewan pusat Yahoo saat dipimpin Scott Thompson. Jadi bukan karena alasan lainnya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut rencana, Koprol akan dilahirkan kembali dalam bentuk layanan mobile apps lain. Meski belum diketahui kapan rencana tersebut akan segera berjalan.
Di sisi lain, 'kegagalan' Koprol mengembangkan diri setelah diakuisisi oleh raksasa internet seharusnya menjadi pelajaran bagi start-up lainnya di Indonesia.
"Saya selalu bilang ke start-up muda di Indonesia, jangan membangun produk dengan orientasi menjual saja. Sebab pada dasarnya start-up itu dituntut untuk mandiri," tandasnya.
(ash/ash)