Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Andi Budimansyah menyatakan, kepengurusan baru Pandi merasa perlu melakukan perubahan untuk mengikuti perkembangan glonal.
"Hanya sekitar 23% yang menggunakan nama domain .id di Indonesia. Presentase ini sangat kecil apabila misalnya dibandingkan dengan Inggris atau Jepang," tukas Andi, dalam keterangannya, Jumat (19/8/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin masyarakat Indonesia bangga menggunakan .di seperti masyarakat jepang bangga menggunakan domain .jp, atau masyarakat Inggris dengan .uk," harap Andi.
Adapun salah satu hal yang menyebabkan masyarakat enggan menggunakan
 .id lantaran pandangan negatif tentang tata cara pendaftaran domain yang sulit. "Sebagian dari anggapan itu memang ada benarnya, dan kami akan bekerja keras memperbaikinya," lanjutnya.
Â
Pandi sendiri saat ini tengah mempelajari usulan untuk membuat domain tingkat dua baru dan menjual nama domain .id.
"Kami tengah mempelajari kemungkinan-kemungkinan itu dan tidak menutup .id bisa digunakan oleh masyarakat. Kalaupun kami tetap melakukan proteksi, tak lama lagi ICANN juga akan merilis nama domain .anything. Jadi tidak ada gunanya," pungkas Andi.
(ash/wsh)