Kebetulan Onno W. Purbo adalah salah satu trainer di Wireless University yang didukung oleh banyak teman-teman seperti Network Startup Resource Center (NSRC), NetworkTheWorld.org, Internet Society dll. Tidak heran jika dalam workshop ini kami menggunakan buku pegangan Wireless Networking for Developing Country WNDW yang e-book-nya dapat diambil dari situs WNDW. E-book tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan dapat diambil gratis di situs WNDW juga, maupun dalam bentuk Wiki.
Dari teman-teman NetworkTheWorld dan NSRC ini kami memperoleh dukungan banyak peralatan seperti Ubiquiti PowerStation2, Ubiquiti NanoStation dan Ubiquiti PicoStation yang merupakan salah satu peralatan Wireless terbaik di dunia saat ini. Tentunya di samping peralatan tersebut kita juga menggunakan peralatan Mikrotik buatan UFOAkses dan juga Linksys WRT54GL yang sudah di ubah menggunakan DD-WRT di dalam-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kami mempunyai alat cukup banyak dalam pelatihan dilakukan pertandingan untuk terlebih dulu mengkonfigurasi dan meng-on-kan Access Point yang akhirnya di menangkan oleh teman-teman dari Thailand. Peserta yang lumayan baik adalah dari Myanmar, Bangladesh dan Cambodia.
Pada kesempatan training Wireless di AIT Thailand ini, teman-teman dari AIT menampilkan karya mereka yang di beri nama DUMBO sebuah infrastuktur Internet wireless untuk Bencana alam yang dapat di operasikan tanpa menggunakan Access Point. DUMBO dapat beroperasi di peralatan Linksys, EeePC, bahkan handphone Nokia. DUMBO pada dasarnya adalah Wireless Mesh yang bekerja berdasarkan protokol routing OLSR yang open source.
Yang juga tampaknya sibuk dalam acara ini adalah Mas Deddy Tubagus dari MetroTV yang berkesempatan untuk mewawancara Presiden AIT. Juga meliput DUMBO dan CANALAVIS yang merupakan fasilitas video conference untuk pendidikan yang dikembangkan oleh Interlab di AIT. Saking sibuk-nya sampai-sampai baterai kamera sempat tertinggal di kantor presiden AIT, semoga bisa kembali ditemukan.
(wsh/wsh)