Wah, Remaja Ini Untung Besar dari Bisnis Berita Hoax
Hide Ads

Wah, Remaja Ini Untung Besar dari Bisnis Berita Hoax

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 28 Nov 2016 07:13 WIB
Foto: GettyImages
Jakarta - Saat ini bermunculan banyak website yang membuat berita-berita palsu untuk bermacam kepentingan, yang kemudian banyak tersebar di media sosial semacam Facebook. Ternyata website semacam itu telah menjadi bisnis besar.

Seperti diketahui, Facebook jadi sorotan karena dinilai sarana penyebaran berita hoax yang menguntungkan Donald Trump, yang membantunya jadi presiden terpilih Amerika Serikat. Salah satu pembuat berita palsu itu adalah remaja asal Makedonia ini, sebut saja namanya Victor.

Dikutip detikINET dari Daily Mail, Senin (28/11/2016), Victor yang baru berusia 16 tahun adalah editor sebuah situs berita hoax. Ia membuat berita palsu yang menguntungkan Donald Trump, karena menurutnya banyak yang mencari berita pro Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka kehausan mencari artikel-artikel seperti itu. Mereka ingin membaca berita baik soal Donald Trump," sebut Victor.

Victor berasal dari sebuah kota bernama Veles di Makedonia. Penelusuran dari media asal Inggris menyebutkan jika ada ratusan orang di kota itu yang mencari nafkah dengan membuat banyak website berisi berita palsu, terutama kaum muda.

Bisnis berita hoax ini ternyata besar keuntungannya, mungkin dari iklan dan sebagainya. Sebuah sumber menyatakan, ada yang sudah menghasilkan USD 200.000 atau lebih dari Rp 2 miliar hanya dengan menulis berita-berita hoax yang bertebaran di medsos.

"Kami melakukan ini untuk uang, untuk rekreasi. Soalnya tak banyak yang bisa dilakukan di sini. Tidak banyak anak muda keluar dari sini sehingga kami melakukannya untuk mengusir kebosanan," tambah Victor.

Ia menyatakan sebenarnya tidak terlalu peduli dengan Trump kecuali ternyata berita tentang dia, meski palsu, bisa menghasilkan untung besar. Penelusuran dari Buzzfeed mengungkap sedikitnya ada 140 website yang memuat berita palsu soal politik AS dibuat di Veles.

Nama situs semacam itu berbau AS, sebut saja TrumpVision atau DonaldTrumpNews. Kebanyakan kontennya membela Trump sehingga disukai para suporternya dan banyak menyebar ke medsos meski kebenarannya sangat diragukan.

Makedonia bukan satu-satunya negara yang dicurigai tempat asal berita-berita palsu. Rusia juga demikian. Peneliti independen yang memantau aksi ini menyebut tujuannya adalah untuk membantu Trump memenangkan Pilpres AS dan meruntuhkan kepercayaan terhadap demokrasi Amerika.

"Ini adalah hal yang biasa mereka lakukan saat Perang Dingin. Masalahnya adalah, hal ini sulit dilakukan sebelum adanya media sosial," ujar Clint Watts, seorang peneliti di Foreign Policy Research Institute. (fyk/asj)