Apple kembali membuktikan keahliannya dalam menghadirkan desain yang tak hanya cantik, tapi juga terasa menyenangkan digenggam. iPhone Air langsung mencuri perhatian lewat bodinya yang super tipis-hanya 5,6 mm-menjadikannya iPhone tertipis sepanjang sejarah.
detikINET berkesempatan menjajal iPhone Air. Begitu digenggam, sensasinya langsung berbeda.
iPhone Air terasa ringan, ramping, dan begitu pas di tangan. Dengan bobot sekitar 170 gram, ponsel ini seolah menghilangkan batas antara perangkat dan pengguna. Setiap detail terasa presisi-dari frame titanium grade 5 yang kokoh namun lembut, hingga finishing mirror polish yang memantulkan cahaya dengan elegan.
Desainnya terlihat minimalis tapi futuristik. Apple memindahkan sebagian komponen ke area plateau kamera belakang, menciptakan permukaan belakang yang mulus tanpa tonjolan lensa besar. Plateau itu kini menjadi elemen desain artistik, menonjolkan satu kamera 48MP yang tampil seperti hiasan.
Meski tipis, ketahanan bukan hal yang dikorbankan. iPhone Air dilindungi Ceramic Shield 2 di depan dan belakang, dengan klaim ketahanan gores tiga kali lebih kuat dari generasi sebelumnya.
detikINET tidak mencoba menjatuhkan HP seharga Rp 20 jutaan ini. Namun sejumlah pengujian yang dilakukan tech reviewer membuktikan durabilitasnya.
iPhone Air dijatuhkan dari ketinggian satu meter dan coba dibengengkokan. Hasilnya HP ini masih mulus-mulus saja.
Empat pilihan warna yang dihadirkan-Sky Blue, Light Gold, Cloud White dan Space Black-semuanya menonjolkan kesan elegan dan premium. Varian Sky Blue dan Cloud White jadi favorit kami karena tampil stylish dan berkelas.
Layarnya sendiri menggunakan panel Super Retina XDR 6,5 inci, dengan bezel super tipis yang hampir tak terlihat. Rasanya seperti memegang selembar kaca penuh cahaya, ideal untuk pengguna yang sering membaca, menonton, atau bekerja dari smartphone.
Kesan paling kuat dari iPhone Air adalah bagaimana desain ultra-tipisnya mengubah pengalaman penggunaan. Tak hanya ringan secara fisik, tapi juga menghadirkan kesan menyenangkan saat digenggam. HP ini begitu ringan, lincah, dan tak melelahkan di tangan, bahkan setelah lama digunakan.
Bagi sebagian orang, desain ramping ini mungkin terasa seperti kompromi karena hanya membawa satu kamera utama. Namun untuk pengguna yang menjadikan desain dan portabilitas sebagai prioritas, iPhone Air terasa seperti jawaban.
Namun yang sampai saat ini masih penasaran adalah baterainya. Apple sesumbar iPhone Air bisa bertahan lama, dengan klaim untuk pemutaran video hingga 27 jam dan streaming video selama 22 jam.
Klaim ini didukung oleh desain internal yang mengoptimalkan ruang untuk baterai, chip A19 Pro yang efisien energi, serta layar ProMotion adaptif hingga 120Hz untuk menyeimbangkan performa dan daya tahan.
Perlu pembuktian lebih lanjut apakah ketahanan baterai iPhone Air bisa selama itu. Jadi tunggu reviewnya di detikINET. Tapi kalau kamu sudah kadung penasaran bisa melakukan preorder di iBox, cara dan daftar harganya bisa klik di sini.
Simak Video "Video: Spesifikasi iPhone Air: Super Tipis Ditenagai Chip A19 Pro"
(afr/rns)