Persaingan antara Apple dan Xiaomi di segmen flagship semakin memanas sejak peluncuran iPhone 17 series dan Xiaomi 17 series pada September lalu. Salah satu sorotan utama adalah duel baterai antara iPhone 17 Pro Max dan Xiaomi 17 Pro Max.
Xiaomi menggebrak dengan baterai raksasa 7.500 mAh berteknologi silikon-karbon, unggul jauh dibanding iPhone 17 Pro Max yang hanya 4.832 mAh. Secara teori, keunggulan kapasitas hingga 55% ini seharusnya membuat Xiaomi juara daya tahan.
Tapi, benarkah di lapangan? Video perbandingan pertama yang viral datang dari kanal YouTube tech reviewer asal China, "科技美学" (Tech Aesthetics). Di menit 13:37 video tersebut, pengujian baterai antar kedua ponsel ini jadi pusat perhatian.
Tes ini melibatkan lima tugas intensif, masing-masing selama 30 menit: browsing web, rekam video 1080p, tonton video 1080p, main Genshin Impact, dan main Honkai: Star Rail (diterjemahkan dari Mandarin sebagai "Star Iron").
Hasilnya? Xiaomi 17 Pro Max dengan baterai 7.500 mAh masih punya sisa daya 66%, sementara iPhone 17 Pro Max bertahan di 60%. Menariknya, Xiaomi 17 Pro (6.300 mAh) malah lebih boros, sisa dayanya hanya 55%-kalah telak dari iPhone 17 Pro Max.
Dari segi konsumsi, Xiaomi 17 Pro Max "makan" sekitar 2.550 mAh, sementara iPhone hanya 1.929 mAh. Artinya, meski kapasitasnya lebih besar, efisiensi Xiaomi kalah di pengujian ini.
Teknologi silikon-karbon di Xiaomi memang revolusioner, fokus pada kepadatan energi untuk muat lebih banyak daya dalam ruang sempit. Tapi, seperti dijelaskan dalam video, ini tak langsung optimalkan konsumsi sistem secara keseluruhan.
"Baterai besar bagus untuk endurance panjang, tapi software dan hardware integration yang bikin beda," tulis salah satu komentator di video tersebut.
Pertanyaan besar muncul: Apakah HyperOS di Xiaomi kurang matang dibanding iOS? Beberapa spekulan bilang iya, karena Apple terkenal dengan optimasi baterai yang ketat-dari chip A19 Pro hingga manajemen latar belakang. Xiaomi, meski klaim HyperOS 2.0 lebih efisien, tampaknya masih ketinggalan di tes real-world ini.
Video ini cepat menyebar ke Reddit, khususnya di subreddit r/Android dan r/iPhone, memicu debat panas. Beberapa user skeptis: "Ini bukan drain test full 100% ke 0%, Apple biasanya lambat turun di awal tapi curam di akhir. Hasilnya bisa misleading," kata seorang redditor. Yang lain bela Xiaomi: "Jangan underestimate optimasi iOS, tapi Xiaomi janji baterai cadangan tahan lebih lama-realitanya enggak gitu."
Pendapat lain lebih netral: "Tes ini oke untuk snapshot, tapi full drain test bakal lebih fair. Apple emang lambat habis 10% pertama, tapi stabil sepanjang hari." Mayoritas setuju, pengujian komprehensif dari 100% ke 0% dibutuhkan, terutama bandingkan dengan Android lain seperti Samsung Galaxy S25 Ultra. Banyak yang puji Apple: "iOS magic-nya di efisiensi, bukan ukuran baterai."
Simak Video "Video Keluhan soal iPhone 17: Gampang Lecet hingga Embun di Kamera Belakang"
(afr/afr)