Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Industri Porno Jepang Garap Blu ray di Taiwan

Industri Porno Jepang Garap Blu ray di Taiwan


Fino Yurio Kristo - detikInet

Jakarta - Sulit mereplikasi film porno format Blu ray di negeri sendiri, industri film porno Jepang pun mengalihkan produksi ke perusahaan Taiwan. Sepuluh judul film siap serbu pasaran. Format film definisi tinggi dengan HD DVD telah diadopsi industri porno Amerika Serikat karena biaya yang rendah dan kemudahan penggunaannya. Namun, pembuat film porno Jepang lebih memilih format DVD Blu Ray. Tapi masalahnya, Sony tidak mau bersentuhan dengan pornografi. Dan Walt Disney, salah satu pendukung terbesar Blu ray, tak mau filmnya diproduksi massal pada perusahaan yang juga menggandakan film porno. Perusahaan film porno Jepang yang meluncurkan filmnya dalam format Blu ray pun harus bekerja sama dengan sebuah perusahaan Taiwan, satu dari sedikit perusahaan yang bisa mendapatkan mesin produksi dari Sony untuk membuat DVD Blu ray secara massal. Sony mengatakan bahwa kebijakan mereka untuk tidak mereplikasi film porno tak berubah. Sony hanya menawarkan dukungan teknis pada perusahaan manapun yang membutuhkannya, termasuk perusahaan Taiwan tersebut. Hal itu terungkap dalam pameran bertajuk Adult Treasure Expo 2007 yang digelar di Chiba, Jepang. Demikian seperti dikutip detikINET dari PCWorld, Rabu (2/8/2007). Adopsi DVD Blu ray dalam industri porno Jepang ini bisa mengubah peta persaingan Blu ray versus HD DVD. Apalagi, beberapa analis mengatakan, industri film porno berperan penting dalam perang video masa lalu antara VHS melawan Betamax yang dimenangkan VHS. Sejauh ini, industri film porno Jepang telah melansir sepuluh judul film dalam format DVD Blu ray. Di antaranya seperti 'Sex Vacation in Guam' dan 'Eroist'. Menurut Yoshimasa Nopzu, produser Total Media Agency, beberapa judul lagi akan diluncurkan dalam format Blu ray. Di sisi lain baru satu film porno berformat HD DVD yang diluncurkan di negeri sakura, yaitu 'Perfect Slave Rin'. "HD DVD memang populer di luar negeri namun menghadapi tantangan besar dalam pasar Jepang," ungkap Takeshi Kobayashi, kepala sebuah distributor film porno Jepang. (fyk/wsh)
TAGS




Hide Ads
LIVE