Apple baru saja mengumumkan laporan keuangannya untuk kuartal IV tahun 2024. Meskipun penjualan iPhone 16 di China dilaporkan kurang memuaskan, raksasa teknologi ini tetap mencatatkan kenaikan laba.
Hal ini terungkap dalam pernyataan CEO Apple, Tim Cook, saat earnings calls pada 31 Oktober 2024. Cook menyatakan bahwa meskipun penjualan iPhone 16 di China tidak memenuhi ekspektasi, kinerja Apple secara keseluruhan tetap solid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini, Apple mengumumkan rekor pendapatan untuk kuartal September sebesar 94,9 miliar dolar AS, naik 6 persen dari tahun sebelumnya," kata Tim Cook. "Selama kuartal ini, kami sangat bersemangat bisa mengumumkan produk-produk terbaik kami, dengan rangkaian iPhone 16 terbaru, Apple Watch Series 10, AirPods 4, dan fitur-fitur luar biasa untuk kesehatan pendengaran dan pendeteksian apnea tidur. Dan minggu ini, kami merilis rangkaian fitur untuk Apple Intelligence, yang menetapkan standar baru untuk privasi dalam AI, serta meningkatkan jajaran fitur kami menjelang musim liburan."
Cook merinci kenaikan laba ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
- Penjualan kuat di pasar lain: Meskipun penjualan iPhone 16 lesu di China, permintaan di pasar lain tetap tinggi dan bahkan memecahkan rekor seperti Brasil, Meksiko, Prancis, Inggris, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, UEA.
- Pertumbuhan segmen layanan: Segmen layanan Apple, yang mencakup App Store, Apple Music, dan iCloud, mencapai rekor pendapatan sepanjang masa sebesar USD 25 miliar, naik 12% dari tahun lalu
- Penjualan perangkat lain: Produk Apple lainnya seperti Mac, iPad, dan Apple Watch juga mencatatkan penjualan yang baik. Pendapatan iPad mencapai USD 7 miliar, 8% lebih tinggi dari tahun ke tahun. Sementara Mac mencapai USD 7,7 miliar, naik 2% dari tahun lalu.
Cook juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi Apple di China, seperti persaingan ketat dengan produsen ponsel lokal, yakni Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi. Pun begitu penjualan Mac dan iPad mengalami peningkatan, dia mengungkap kenaikannya mencapai 50% berdasar riset Kantar, demikian dikutip dari Business Insider.
(afr/afr)