Pemerintah China secara halus meminta Apple untuk berinvestasi di China, yang dikatakan Wakil Perdana Menteri China Ding Duexiang saat CEO Apple Tim Cook berkunjung ke Beijing, China beberapa waktu lalu.
Ding mengatakan pihaknya akan terbuka menyambut partisipasi Apple dalam pengembangan ekonomi digital China, yang diutarakan pada Cook tak sampai sebulan setelah peluncuran iPhone 15 di China.
"China mau menyediakan kesempatan lebih banyak untuk perusahaan asing, termasuk Apple, untuk berkembang di negara ini," kata Ding.
Sementara itu Cook menyebut Apple masih yakin dengan prospek pasar China, dan mau memperkuat hubungannya dengan China, terutama di sektor perakitan high end dan ekonomi digital.
Kunjungan Cook ini terjadi saat kompetisi Apple dengan Huawei sedang panas-panasnya, yaitu disalipnya posisi Apple dalam market share HP di China oleh Huawei, setelah Mate 60 Pro dirilis.
Penjualan iPhone 15 series di China pun terbilang lesu jika dibandingkan dengan penjualan iPhone 14 series saat pertama dirilis. Yaitu turun 4,5% dalam penjualan 17 hari pertama.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan penjualan Mate 60 Pro, yang terjual 1,6 juta unit dalam waktu enam minggu. Penjualan HP flagship Huawei itu tetap tinggi setelah iPhone 15 dirilis.
Menurut data Counterpoint Research, dua minggu terakhir Mate 60 Pro terjual sebanyak 400 ribu unit, yaitu periode di mana iPhone 15 sudah dirilis dan sudah mulai dijual di China.
Peluncuran Mate 60 Pro terbilang mengejutkan, karena dilakukan saat Huawei terkena banyak sanksi dari pemerintah AS, yang membuat mereka tak bisa menggunakan teknologi terkini untuk membuat chipnya.
Meski tak menggunakan teknologi terbaru, nyatanya permintaan pasar terhadap Mate 60 Pro tetap tinggi. Stok yang tersedia biasanya langsung ludes diborong konsumen.
"Menciptakan kesan ketidaktersediaan yang terus-menerus," kata Ivan Lam, analis senior Counterpoint.
Simak Video "Video: Trump Ancam Apple dengan Tarif 25%, Minta iPhone Dibuat di AS"
(asj/fay)