Remaja Ini Selamat dari Penculikan Berkat Nintendo Switch
Hide Ads

Remaja Ini Selamat dari Penculikan Berkat Nintendo Switch

Anggoro Suryo - detikInet
Minggu, 23 Jul 2023 08:00 WIB
Siapa yang pernah menyangka, bahwa orang hilang bisa ditemukan menggunakan platform gaming besutan Nintendo. Nah penasaran? Begini ceritanya detikers.
Foto: (Dok. Nintendo)
Jakarta -

Pada awal Agustus 2022, sebuah keluarga asal Virginia, Amerika Serikat, melaporkan kalau putrinya yang berusia 15 tahun menghilang dari rumah.

Hal ini terungkap dari dokumen pengadilan yang baru saat ini dipublikasikan. Kasus tersebut langsung ditanggapi oleh aparat keamanan karena pihak keluarga menyebut anak remajanya itu tergolong sebagai anak rumahan. Alhasil kasus ini pun langsung dianggap sebagai kasus penculikan, bukan kasus anak melarikan diri.

Meski begitu, pencarian si remaja ini awalnya tak membuahkan hasil. Karena ternyata si remaja tersebut diculik oleh Ethan Roberts, pria berusia 28 tahun, yang membawanya ke apartemennya di Arizona, yang berjarak lebih 3200km dari Virginia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya Roberts menargetkan remaja yang tak disebut namanya itu dari layanan percakapan online, dan berhasil membujuknya untuk meninggalkan rumahnya.

Kasusnya baru menemui titik terang setelah teman si remaja itu menghubungi aparat keamanan. Pasalnya ia melihat kalau akun Nintendo Switch milik korban mendadak muncul secara online.

ADVERTISEMENT

Ya, si penculik ini membolehkan korban untuk membawa Nintendo Switch, termasuk membolehkan Switch itu terhubung ke internet melalui WiFi yang ada di apartemennya. Robert membolehkan hal tersebut agar korbannya bisa menonton YouTube dan mengunduh game.

Namun Roberts tak menyadari kalau saat Switch tersebut dipakai bermain secara online, ia akan menotifikasi teman-teman si korbannya. Fitur ini dibuat oleh Nintendo agar pengguna Switch bisa bermain bersama teman-temannya.

Lalu aparat keamanan langsung menghubungi FBI agar lokasi Switch tersebut bisa dilacak. 11 hari setelah kejadian, tepatnya 14 Agustus 2022, FBI sukses menemukan apartemen Roberts setelah melacak alamat IP yang dipakai Switch korban. Roberts ditangkap dan korban dikembalikan ke orangnya.

"Semua yang terhubung (internet) dari WiFi sampai LTE, baik itu HP, iPad, jam tangan, atau apapun itu, bisa dipakai untuk melacak lokasi orang," kata Frank Milstead, mantan direktur Department of Public Safety di Arizona.

Hal ini mungkin terasa mengganggu privasi, di mana semua perangkat elektronik yang terhubung ke internet bisa dilacak lokasinya. Namun dalam kasus ini, terbukti kalau fitur pelacakan lokasi malah berdampak positif.

Kasus ini selesai pada April 2023 setelah Roberts mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama 30 tahun, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Jumat (21/7/2023).




(asj/asj)