Pakar: Belum Ada Bukti SPBU Terbakar Karena HP
Hide Ads

Pakar: Belum Ada Bukti SPBU Terbakar Karena HP

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 29 Jun 2022 13:24 WIB
SPBU di Kabupaten Bandung.
Pakar: Belum Ada Bukti SPBU Terbakar Karena HP. Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Sekarang berkembang lagi dari wacana penggunaan aplikasi MyPertamina di SPBU, bahkan diucapkan petingginya, bahwa penggunaan data pada ponsel untuk mengakses aplikasi MyPertamina tidak masalah, tetapi menerima panggilan telepon yang tidak boleh karena sinyalnya besar.

"Statement ini juga tidak benar, karena setiap smartphone sudah punya standar batasan pancaran gelombang radio smartphone di dunia, seperti standar FCC Amerika, India, Uni Eropa dll, yang dikenal sebagai SAR, Specific Absorption Rate," lanjut Lucky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batasan SAR ini diperuntukkan bagi kesehatan manusia, di mana pancaran gelombang dari smartphone diserap oleh tubuh manusia. Jika angka SAR melebihi ketentuan di sebuah negara, maka smartphone tersebut tidak boleh beredar.

Angka SAR ini menurut standar Amerika 1.6W/kg, menunjukkan gelombang sinyal yang sangat kecil saat melakukan panggilan telepon, sehingga tidak memungkinkan untuk memantik kebakaran. Jadi menggunakan smartphone saat bertransaksi digital di SPBU aman-aman saja.

ADVERTISEMENT

"Sekarang kita alihkan saja maksud lambang dilarang mengaktifkan ponsel di SPBU, adalah jangan bermain smartphone saat mengisi bahan bakar di SPBU, agar tidak terdistraksi, sama seperti bermain ponsel saat mengemudi atau di lampu merah, dimana sering membuat kita tidak sadar lampu sudah hijau dan membuat antrean semakin panjang," tambah Lucky.

Hal itu perlu dilakukan agar di SPBU kita sadar dan siap, petunjuk meteran pengisian kalau sudah mau penuh atau selesai, menyiapkan pembayaran, memilih jalur antrian yang benar, dan sebagainya.

(fyk/fay)