Foxconn mulai menggeber perekrutan pegawai untuk pabriknya di Zhengzhou, China, yang dikenal sebagai pabrik perakit iPhone.

Langkah Foxconn ini terbilang tak lazim, karena dilakukan beberapa minggu lebih awal ketimbang biasanya. Terlebih lagi, saat ini terbilang masa off-season untuk perekrutan pegawai baru, dan biasanya Foxconn baru merekrut pegawai baru pada pertengahan Juni-Juli.

Untuk menarik minat calon pegawai ini, Foxconn menawarkan bonus yang lebih besar, mencapai 30%, demikian dikutip detikINET dari Apple Insider, Kamis (5/5/2022).

Diduga, langkah Foxconn ini tak terkait dengan produksi iPhone 14. Melainkan sekadar untuk menjaga jumlah pekerjanya selama masa yang tak jelas seperti saat ini. Masa tak jelas yang dimaksud adalah kewajiban tes swab pada pertengahan April lalu untuk mencegah penyebaran COVID-19 di China.

Ditakutkan, jika terlambat merekrut, para pegawai nantinya tidak bisa datang ke pabrik Foxconn di Zhengzhou jika ada lockdown di provinsi Henan, provinsi tempat kota Zhengzhou berada.

Pada akhir April lalu, Foxconn menyebut ada 200 ribu pegawai yang bekerja di Zhengzhou, kota yang lebih dikenal sebagai "Kota iPhone". Mereka pun mengklaim kalau produksi mereka sejauh ini tidak terdampak oleh COVID.

Padahal, pada pertengahan April lalu, Kota Shanghai, China kembali menerapkan lockdown gegara lonjakan kasus COVID-19. Produksi iPhone di kota tersebut pun ikut terdampak dan akibatnya stok iPhone diprediksi bisa berkurang hingga jutaan unit.

Pegatron, salah satu mitra Apple untuk merakit iPhone, mengatakan akan menghentikan sementara produksi di pabriknya di kota Shanghai dan Kunshan. Kedua pabrik ini diyakini menjadi tempat produksi iPhone 13, iPhone SE, dan beberapa seri iPhone lawas lainnya.