BlackBerry, dulu bernama Research In Motion (RIM), tumbang antara lain karena kesalahan pucuk pimpinannya, bahkan mungkin menjadi faktor terbesar. Mereka kadang terlalu percaya diri dan jadi sering salah prediksi.
Dulu, RIM dipimpin oleh dua orang CEO, yaitu Mike Lazaridis dan Jim Balsillie yang juga para pendirinya. Berikut beberapa pernyataan mereka yang terkesan pongah dalam menghadapi ketatnya persaingan dan akhirnya salah total, dikutip detikINET dari berbagai sumber, Senin (10/1/2022):
1. iPhone Bukan Ancaman
"Sebagus apapun iPhone, ia menghadirkan kesulitan bagi penggunanya. Cobalah mengetik di layar sentuh iPhone, itulah kesukaran yang nyata," kata Jim Balsillie saat iPhone diluncurkan.
"It's ok, kita akan baik-baik saja," demikian proyeksi Balsillie dengan penuh keyakinan, bahwa BlackBerry tetap akan berjaya walau Phone datang.
Kenyataannya, iPhone bisa dikatakan adalah aktor utama di balik keruntuhan BlackBerry, di samping ponsel Android. Layar sentuh intuitif, melimpahnya aplikasi dan bentuk yang trendi membuat iPhone jadi jauh lebih diminati.
2. BBM Akan Tetap Berkibar
Pada tahun 2013, BlackBerry memutuskan bahwa layanan messaging BBM akan dibuka untuk pengguna Android dan iPhone, setelah sebelumnya eksklusif di BlackBerry. Lazaridis pun meramalkan BBM akan menjadi layanan favorit di kedua platform itu.
"BBM adalah pengalaman wireless dan layanan media sosial yang paling menarik, jauh lebih menarik (dibanding pesaing-red)" kata Mike Lazaridis ketika itu.
Kenyataannya, BBM malah semakin jauh ditinggalkan WhatsApp dan iMessage. Bahkan pada akhirnya, BBM dimatikan oleh BlackBerry beberapa waktu yang lalu karena peminatnya semakin turun.
Halaman selanjutnya, keyboard fisik dan jumlah aplikasi>>>
(fyk/fay)