Terungkap, Begini Taktik Huawei Atasi Blokir Amerika
Hide Ads

Terungkap, Begini Taktik Huawei Atasi Blokir Amerika

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 17 Nov 2021 09:40 WIB
LAS VEGAS, NV - JANUARY 09:  The Huawei logo is display during CES 2018 at the Las Vegas Convention Center on January 9, 2018 in Las Vegas, Nevada. CES, the worlds largest annual consumer technology trade show, runs through January 12 and features about 3,900 exhibitors showing off their latest products and services to more than 170,000 attendees.  (Photo by David Becker/Getty Images)
Foto: David Becker/Getty Images
Jakarta -

Huawei disebut tengah menjajal taktik baru untuk mengatasi pemblokiran yang mereka terima, yaitu menjual lisensi ponselnya.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (17/11/2021), Huawei tengah menjajaki opsi untuk melisensi desain ponselnya ke perusahaan pihak ketiga, yang tujuannya tentu untuk mengakali berbagai larangan dan pemblokiran dari Amerika Serikat.

Salah satu perusahaan yang dispekulasikan akan mendapat lisensi tersebut adalah Xnova, bagian dari China Postal and Telecommunications Appliances (PTAC). Ada juga TD TEch yang merupakan perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini Xnova sudah menjual jajaran ponsel Huawei Nova lewat platform online miliknya.

Dengan melisensi desainnya ke perusahaan pihak ketiga, Huawei bisa memesan komponen-komponen yang sebelumnya tak bisa mereka pesan dari perusahaan lain. Contohnya TSMC untuk membeli chip dan modem 5G.

ADVERTISEMENT

Langkah ini juga (seharusnya) bisa mengembalikan Google Mobile Services ke perangkat-perangkat Huawei. Namun tentunya dengan cara ini Huawei tak bisa menjual ponsel dengan merek Huawei, melainkan dengan merek perusahaan yang mendapat lisensi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Nasib Honor membaik setelah lepas dari Huawei, yang terbukti dari posisinya di China pada Q3 2021 lalu yang menyalip Apple dan Xiaomi.
Menurut Canalys, kini Honor adalah pembuat ponsel dengan market share terbesar ke-3 di China, di bawah Vivo dan Oppo. Mereka mengapalkan 25% ponsel lebih banyak dibanding sebelum lepas dari Huawei.

Posisi Honor ini lebih tinggi dibanding Apple dan Xiaomi yang ada di posisi ke-4 dan ke-5. Market share Honor pada Q3 2021 ini adalah 18%, sementara Xiaomi 14%, dan Apple 11%.

Namun pertumbuhan terbesar sebenarnya diraih Apple, yang jumlah pengapalan iPhone-nya naik dari 5,1 juta unit menjadi 8,3 juta unit, atau naik 62%. Honor sendiri jumlah pengapalannya naik 25%, dari 11,3 juta unit menjadi 14,2 juta unit.




(asj/fyk)