Jika Apple M1 menjadi sentilan keras buat Intel, kini chip penerusnya pun menjadi peringatan buat AMD dan Nvidia. Kok bisa?
Antara M1 dan M1 Pro/Max memang punya perbedaan yang signifikan antara CPU dan GPU-nya. Contohnya di CPU, yaitu jumlah core kencang M1 Pro/Max yang lebih banyak ketimbang M1. Meski performa single core dari ketiga chip itu sama.
Perbedaan paling signifikan ada pada jumlah core GPU, di mana M1 hanya punya 8 core sementara M1 Pro punya 16 core dan M1 Max punya 32 core. Apple pun mengklaim kalau chip baru ini punya performa yang mendekati GPU diskrit kelas atas, namun dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim tersebut kemudian dibuktikan oleh Anandtech, yang menguji M1 Pro dan Max menggunakan GFXBench untuk menghitung performanya di produktivitas. Dari pengujian tersebut, performa M1 Max hampir mengalahkan laptop yang memakai RTX 3080 dan Intel Core i9-11980HK.
Ada juga YouTuber Dave2D, yang menyebut M1 Max sedikit lebih lambat dibanding sistem berbasis RTX 3080 untuk Adobe Premiere Pro. Ia me-render sebuah video yang membutuhkan waktu 10 menit 17 detik. Namun video yang sama hanya membutuhkan 4 menit 16 detik ketika di-render di FInal Cut Pro.
Namun Dave juga membandingkan performa M1 Max dengan GPU Nvidia untuk bermain game, yang ternyata masih kalah dibanding RTX 3060, yang performanya kalah jauh dibanding RTX 3070, apalagi RTX 3080.
Yang perlu diingat adalah, platform macOS sejak zaman dahulu memang tak dibuat untuk bermain game. Jumlah game yang tersedia di platform ini pun sangat minim dibanding PC.
Game yang dibandingkan oleh Dave pun tidak dioptimasi untuk platform Apple Silicon, dan GPU M1 Max tetap bisa bersaing dengan RTX 3060. Terbilang impresif sebenarnya.
Belum lagi jika membahas konsumsi dayanya. Varian MacBook Pro 16 paling kencang dengan M1 Max hanya dilengkapi dengan charger 140W. Apple mengklaim M1 Max konsumsi dayanya 100W lebih kecil dibanding laptop game dengan RTX 3080.
Memang kenapa kalau konsumsi dayanya lebih rendah? Ini artinya panas yang dihasilkan pun lebih rendah. Sehingga pendingin pun bisa dibuat lebih kecil. Selain itu performanya pun bisa dijaga meski laptop tak terhubung dengan charger.
Perlu diingat juga, jika Apple bisa membuat chip untuk laptop dengan performa seperti ini -- yang notabene punya pendingin terbatas dan konsumsi daya irit --, bayangkan apa yang bisa mereka buat untuk perangkat seperti Mac Pro.
Ini semua menjadi bagian dari rencana transisi Apple dari prosesor Intel ke Apple Silicon di semua perangkat Mac-nya, yang direncanakan akan terjadi pada akhir 2022 mendatang.
Mark Gurman dari Bloomberg sebelumnya sudah menyebut kalau Apple tengah mempersiapkan chip Apple Silicon untuk perangkat desktop Mac Pro, yang akan hadir dengan setidaknya dua varian, yaitu 2X dan 4X. Jumlah core CPU dan GPU-nya impresif, yaitu CPU 40 core dan GPU 128 core.
(asj/afr)