Google memutuskan tak lagi memakai system on a chip (SoC) Snapdragon di Pixel 6 dan memilih memakai chipnya sendiri, yaitu Tensor.
Meski market share ponsel Google dari mulai Nexus sampai Pixel tak pernah besar, tampaknya Qualcomm pun cukup terganggu atas keputusan Google ini. Mereka pun menanggapi keputusan ini lewat kicauannya di akun Twitter resmi @Snapdragon.
Dalam kicauan itu, Qualcomm menulis ulang pernyataan Google yang menyebut tak lagi memakai Snapdragon di Pixel. Lalu mereka menambahi emoji bendera merah di kicauan tersebut. Apa artinya?
Menurut Merriam Webster, bendera merah ini bisa diartikan sebagai sinyal peringatan, atau sebuah penanda. Bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang menarik perhatian ke sebuah masalah, bahaya, atau keanehan.
Mungkin yang dimaksud Qualcomm dalam kicauan ini adalah Google mengambil keputusan yang salah dengan meninggalkan Snapdragon dan beralih ke Tensor, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (18/10/2021).
Namun tampaknya Tensor ini juga -- sejauh ini -- menjadi salah salah satu hal positif dari Pixel 6. Setidaknya dari klaim Google terhadap kemampuan SoC tersebut.
Google menjanjikan Tensor punya kemampuan AI dan machine learning yang lebih efisien. Penggunaannya bermacam, termasuk dalam mengolah foto dari jepretan Pixel 6 sampai mentranskrip ucapan menjadi teks.
Selain itu, dengan menggunakan Tensor mungkin Google tak perlu lagi terganjal dukungan untuk chip Snapdragon yang terbatas. Asumsi ini berdasarkan bocoran kalau Pixel 6 akan mendapat pembaruan keamanan Android selama lima tahun, yang membuat masa pakai Pixel 6 menjadi lebih lama.
Qualcomm sebenarnya masih punya banyak konsumen yang pesanannya besar, jauh lebih besar dari Google. Karena itulah, nyinyirnya Qualcomm di Twitter ini menjadi pertanyaan. Kalau menurut detikers bagaimana?
Simak Video "ESL Kagum dengan Atmosfer Penonton Indonesia di Snapdragon Mobile Legends"
(asj/fay)