Saat pertama kali merilis Reon Pocket di 2019, Sony dicibir kalau wearable gadget ini sekadar gimmick. Nyatanya, Reon Pocket berguna dan menarik minat banyak konsumen. Kalau tidak laku, mana mungkin Sony membuat versi terbarunya.
Musim panas di Jepang tahun ini diperkirakan akan lebih panas dari biasanya. Menyambut musim tersebut, Sony merilis Reon Pocket 2 untuk membantu orang-orang agar tidak kegerahan.
Reon Pocket 2 dijual seharga 15.000 yen atau sekitar Rp 2 jutaan. Namun kabar buruknya, Sony hanya menjual wearable gadget ini di Jepang. Sejauh ini, belum ada rencana untuk memperluas ketersediaannya ke negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dikutip dari BGR, AC pribadi yang terhubung ke smartphone ini dapat dikenakan di punggung dengan bantuan aksesori neckpiece yang ditempatkan di leher. Aksesori tambahan diperlukan jika pengguna ingin memakainya dengan pakaian biasa yang belum punya saku khusus untuk menaruh Reon Pocket.
Namun jika pengguna membeli pakaian yang telah didesain untuk bisa disematkan Reon Pocket di bagian punggung seperti gambar di bawah ini, mereka tidak memerlukan neckpiece.
![]() |
Dibandingkan versi pertama, Reon Pocket 2 memiliki fitur pendinginan dan pemanasan yang fungsinya lebih ditingkatkan berkat sirkuit desain baru. Bagian yang bersentuhan langsung dengan kulit juga terbuat dari baja tahan karat, bukan silikon.
Reon Pocket 2 juga dirancang lebih tahan keringat dan tetesan air sehingga bisa digunakan untuk berbagai aktivitas luar ruangan, termasuk olahraga ringan seperti berjalan kaki dan golf.
Karena pandemi belum berakhir, banyak orang ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin di luar ruangan selama musim panas sehingga perangkat AC pribadi ini mungkin berguna.
Seperti versi sebelumnya, Reon Pocket 2 terhubung ke aplikasi di smartphone melalui Bluetooth. Aplikasi akan dapat menginterpretasikan data tubuh, termasuk suhu dan jenis aktivitas, untuk menyesuaikan tingkat suhu yang nyaman.
Perangkat ini menggunakan baterai portabel isi ulang berkapasitas 3.350 mAh yang dapat digunakan hingga 4 jam pada Level 1 dalam mode dingin dan hangat. Untuk mode intensitas tertinggi (Level 4), daya tahannya antara 1,5 jam hingga 2 jam.
(rns/afr)