4 Kesalahan Produsen HP yang Paling Menyita Perhatian
Hide Ads

4 Kesalahan Produsen HP yang Paling Menyita Perhatian

Aisyah Kamaliah - detikInet
Rabu, 14 Apr 2021 12:43 WIB
freedom 251
Kegagalan pada ponsel yang menyita perhatian dunia. Foto: Istimewa
Jakarta -

Semakin lama, smartphone makin banyak yang menyajikan kemampuan terdepannya. Tapi di balik kesuksesan produksi HP, ada juga kegagalan atau kesalahan yang bisa menjadi pelajaran besar serta evaluasi produsen.

Nah, 4 hal pada HP ini bisa dibilang adalah kesalahan yang paling besar dan paling tidak bisa dilupakan. Berikut ini dirangkum detikINET dari MensXP, Rabu (14/4/2021):

1. Apple dan headphone jack

Masih banyak kritikan yang teralamatkan pada iPhone semenjak perusahaan memilih untuk melepas headphone jack di smartphone miliknya. Semuanya dimulai pada tahun 2016 ketika Apple melepas jack headphone untuk iPhone 7. Apple pun lantas menerima hujan kritik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apple melepas jack headphone alasannya untuk ketahanan air dan debu yang lebih baik. Tapi kini bukan hanya iPhone kok, sudah banyak perusahaan yang mengikuti jejaknya dengan alasan yang sama atau berbeda. Meskipun awalnya dianggap kesalahan, langkah Apple akhirnya ditiru banyak produsen lain.

2. Kegagalan Galaxy Note 7

Sulit melepas Galaxy Note 7 dari kesalahan terbesar dalam sejarah smartphone. Kegagalannya mengakibatkan larangan pembawaan ponsel ini ke dalam penerbangan.

ADVERTISEMENT

Ponsel memiliki cacat baterai besar yang menyebabkan ponsel menjadi terlalu panas dan meledak. Samsung secara permanen menghentikan Galaxy Note 7. Baterainya memiliki cacat desain di mana elektroda di kanan atas baterai rentan terhadap pembengkokan. Hal ini dapat menyebabkan korsleting yang menyebabkan baterai terlalu panas dan akhirnya terbakar.

3. Freedom 251

Ponsel dari perusahaan India Ringing Bells Private Limited disebut-sebut sebagai telepon termurah di dunia. Ponsel ini dijual seharga Rs 251 untuk waktu terbatas bagi pelanggan. Faktanya, Freedom 251 yang dipamerkan kepada pers adalah perangkat Adcom yang diubah ukurannya.

Parahnya lagi, unit akhir ternyata berbeda dari prototipe asli dan hanya 5.000 pelanggan yang bisa mendapatkan perangkat tersebut. Sejak itu, perusahaan berjanji untuk mengembalikan dana 30.000 pelanggan yang melakukan pemesanan di muka untuk Freedom 251 pada hari pertama penjualan.

4. Iklan di Xiaomi

Hanya karena ponsel dijual murah, bukan berarti seseorang pantas mendapatkan iklan di perangkatnya. Itulah yang pernah dilakukan Xiaomi dengan perangkat Redmi mereka di mana perusahaan telah menampilkan iklan selama beberapa waktu.

Banyak orang beranggapan ini adalah bentuk pelanggaran privasi yang sangat besar karena smartphone adalah perangkat pribadi, alih-alih reklame portabel. Banyak pengguna juga mengeluh tentang Xiaomi yang menampilkan iklan konten dewasa di perangkat mereka yang tidak sepenuhnya ramah anak. Meskipun ada cara untuk menonaktifkan iklan, ini belum sepenuhnya menghapus iklan tersebut. Beberapa bahkan muncul sebagai pemberitahuan dari aplikasi seperti Mi Browser, Mi Manager, Security App, dan lain-lain.




(ask/fay)