Fakta-fakta Harmony OS, Penjegal Android Andalan Huawei
Hide Ads

Fakta-fakta Harmony OS, Penjegal Android Andalan Huawei

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 07 Okt 2020 20:55 WIB
OS Harmony
Harmony OS. Foto: Huawei

Kapan Ponsel Harmony OS Diluncurkan?

Huawei mengumumkan kehadiran HarmonyOS 2.0 di acara Huawei Developer Conference 2020 pada September lalu. Sistem operasi ini siap diadopsi di ponsel dan tablet di 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raksasa teknologi asal China ini juga mengatakan HarmonyOS 2.0 versi beta akan tersedia untuk beberapa kategori perangkat, seperti jam tangan pintar dan televisi pintar, mulai 10 September 2020. Mereka juga berencana meluncurkan ponsel dengan HarmonyOS pada Desember 2020.

Sistem operasi ini tidak hanya akan digunakan di perangkat Huawei karena mereka akan menawarkannya ke vendor lain. Sepertinya ini adalah cara Huawei untuk menggenjot jumlah pengguna Harmony OS sekaligus mencuri pangsa pasar sistem operasi buatan Apple dan Google.

ADVERTISEMENT

Mereka pun ingin memasukkan sebanyak mungkin aplikasi. Huawei mengatakan saat ini sudah ada 96.000 aplikasi yang bergabung dengan Huawei Mobile Services. Sebagai tambahan telah ada 1,8 juta pengembang yang terdaftar dengan platform tersebut.

Penantang Android Bertumbangan

Menurut biro riset IDC, 85,4% smartphone yang dikapalkan tahun 2019 menggunakan Android. Apple iOS selanjutnya berada di posisi kedua dengan persentase 14,6%.

Dominasi dua OS tersebut sudah coba ditantang di masa silam, dari Samsung Tizen, Amazon Fire OS, Microsoft Windows Phone, BlackBerry OS dan lainnya. Semuanya tidak berhasil dalam misi tersebut walau sebagian disokong perusahaan raksasa. Artinya, misi Harmony OS untuk menantang Android bukan sesuatu yang gampang.

Tugas penting Huawei untuk menyukseskan Harmony OS adalah menarik developer untuk membuat aplikasi sebanyak mungkin. Sebagus apapun OS tanpa aplikasi yang lengkap biasanya tidak memikat konsumen.

Huawei tampaknya sadar benar soal itu sehingga mereka mengundang developer domestik maupun mancanegara. "Kami berdedikasi memperkenalkan pekerjaan developer China ke konsumen global dengan harapan ada lebih banyak (aplikasi seperti) TikTok di masa depan," cetus Yu.

(fyk/fay)