Huawei Akan Tawarkan HarmonyOS untuk Vendor Pesaing
Hide Ads

Huawei Akan Tawarkan HarmonyOS untuk Vendor Pesaing

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 14 Sep 2020 09:31 WIB
HarmonyOS
Huawei Akan Tawarkan HarmonyOS ke Vendor Pesaing Foto: screenshot/detikINET
Jakarta -

Huawei baru saja mengumumkan HarmonyOS 2.0 beberapa waktu yang lalu. Rupanya sistem operasi ini tidak hanya akan digunakan di perangkat Huawei karena mereka akan menawarkannya ke vendor lain.

Sepertinya ini adalah cara Huawei untuk menggenjot jumlah pengguna HarmonyOS sekaligus mencuri pangsa pasar sistem operasi buatan Apple dan Google.

"Tonggak sejarah yang kami tandai adalah kami akan mendukung perangkat Huawei dari HarmonyOS 2.0, tapi di saat bersamaan HarmonyOS 2,0 mungkin juga akan tersedia untuk perangkat vendor lain," kata President of Consume Business Group Huawei Wang Chenglu, seperti dikutip detikINET dari Cnet, Senin (14/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"HarmonyOS 2.0 akan tersedia untuk semua produsen perangkat keras," imbuhnya.

Huawei mengumumkan kehadiran HarmonyOS 2.0 di acara Huawei Developer Conference 2020 pada Kamis lalu. Sistem operasi ini siap diadopsi di ponsel dan tablet di 2021.

ADVERTISEMENT

Raksasa teknologi asal China ini juga mengatakan HarmonyOS 2.0 versi beta akan tersedia untuk beberapa kategori perangkat, seperti jam tangan pintar dan televisi pintar, mulai 10 September 2020. Mereka juga berencana meluncurkan ponsel dengan HarmonyOS pada Desember 2020.

Senior Analyst IDC Kiranjeet Kaur mengatakan keputusan Huawei untuk membuka HarmonyOS ke vendor lain dilakukan untuk mendongkrak popularitasnya sekaligus menarik perhatian pengembang aplikasi.

"Tapi saya sedikit skeptis berapa banyak yang akan mengadopsinya mengingat Huawei sebenarnya adalah pesaing," kata Kaur.

"Meskipun beberapa pemain China mungkin akan menyimpannya sebagai opsi cadangan jika mereka menghadapi kendala serupa di pasar global dan jika HarmonyOS semakin populer di China," sambungnya.

Huawei pertama kali mengumumkan HarmonyOS pada tahun lalu, setelah mereka dimasukkan dalam daftar hitam perdagangan oleh pemerintah Amerika Serikat. Pelarangan ini membuat Huawei kehilangan akses terhadap Google Mobile Services dan aplikasi populer Google seperti Gmail, Play Store, Google Maps dan lain-lain.

Huawei mengatakan saat ini sudah ada 96.000 aplikasi yang bergabung dengan Huawei Mobile Services. Sebagai tambahan telah ada 1,8 juta pengembang yang terdaftar dengan platform tersebut.




(vmp/afr)