Setelah dipamerkan di ajang WWDC 2020 lalu, kini Apple mulai memberikan pembaruan macOS Big Sur Public Beta.
Big Sur mengusung sejumlah perubahan signifikan dibanding Catalina -- versi sebelumnya --, dan disebut sebagai jembatan transisi Mac dari Intel ke Apple Silicon. Pasalnya bahasa desain yang dianut di Big Sur makin menyerupai iOS.
Pengguna yang sudah tak sabar untuk menjajal OS anyar itu sudah bisa mengunduh pembaruannya. Namun perlu diingat, pembaruan ini masih berstatus beta, dan kemungkinan masih menyimpan banyak bug, dan mungkin masih banyak aplikasi yang tak bisa beroperasi dengan normal di OS ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pembaruan paling kentara di macOS Big Sur ini desain antarmuka yang konsisten antara macOS dan iOS. Bentuk konsistensi itu salah satunya ditunjukkan dalam Control Center dan Notification Center lengkap dengan widget-nya.
Pengguna browser Safari pun kebagian tambahan pengaturan privasi di pembaruan ini, seperti memantau data apa saja yang dipantau oleh situs yang dikunjungi, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Jumat (7/8/2020).
Safari sebenarnya mengalami perombakan habis-habisan. Engine JavaScript yang digunakan diklaim memberikan performa lebih cepat dari browser lain.
Navigasi pun lebih cepat selain itu pengaturan tabs kian mudah. Safari pun memberikan preview halaman dengan cepat saat cursor di arah ke atas tab.
Para developer pun akan menyadari kehadiran Catalyst, yang berfungsi untuk mem-porting aplikasi iOS ke macOS dan juga Rosetta 2, software emulasi yang membuat aplikasi x86 di Mac bisa beroperasi di Mac Apple Silicon.
Program beta untuk menjajal macOS Big Sur bisa diakses di sini, dan semua Mac yang dirilis setelah 2013 menjajal pembaruan ini.
(asj/fay)