Bisnis ponsel LG selama ini tak bisa dibilang moncer, jika dulu selalu menjadi bayang-bayang Samsung, kini pasarnya terus digerus pabrikan ponsel China. Untuk itulah perusahaan asal Korea Selatan itu tampaknya bakal mengubah strategi bisnis ponselnya.
Strategi yang dimaksud adalah mereka akan menjual ponsel flagship dengan konektivitas 5G di Amerika dan Eropa, sementara menjual ponsel flagship yang harganya relatif terjangkau di regional lain, termasuk Korea Selatan.
Ponsel flagship yang dimaksud contohnya adalah LG V60 dan ponsel flagship dengan harga terjangkau adalah LG G9. Dilansir GSM Arena, Selasa (24/3/2020) LG bakal memisahkan jenjang antara ponsel seri V dan G, yang tadinya adalah sama-sama ponsel flagship.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LG G9 disebut akan turun kasta jadi ponsel kelas menengah dan menggunakan prosesor Snapdragon 765G dengan layar OLED 1080p dan berukuran 6,7 inch atau 6,9 inch, yang meningkat dari layar 6,1 inch di G8.
Ponsel tersebut kabarnya bakal meluncur pada akhir Maret dengan harga sekitar USD 705 atau sekitar Rp 11 juta, sama dengan harga G8 saat pertama dirilis. Ini jelas bukan harga yang murah, namun mengingat G9 dilengkapi konektivitas 5G, mungkin ini adalah harga yang normal untuk sebuah ponsel 5G.
LG G9 kabarnya mempunyai empat kamera belakang, baterai 4000 mAh, dan tentunya jack headphone 3,5mm lengkap dengan Quad DAC yang menjadi ciri khas LG.
Sebagai catatan, Snapdragon 765 ini belakangan menjadi prosesor yang cukup populer dipakai di seri ponsel flagship yang biasanya memakai Snapdragon seri 8xx. Contohnya adalah ZTE Axon 5G, serta Nokia 8.3 5G.
(asj/fay)