Bagi orang-orang yang suka selfie, kamera depan jadi perhatian utama mereka ketika akan membeli ponsel. Bagi sebagian lainnya, kamera belakang sebagai kamera utama sebuah ponsel adalah pilihan pertama kebutuhan fotografi mobile mereka. Pilih mana, kamera depan atau belakang?
Riset iPrice baru-baru ini mengungkapkan sebuah fakta menarik. Banyak orang nyatanya cukup penasaran dengan kamera depan atau sering kita sebut kamera selfie. Dari popularitas pencarian yang ditelusuri menggunakan Google Trends, keyword 'kamera depan' konsisten berada di atas 'kamera belakang' sepanjang 2019. Coba lihat grafis Google Trends di bawah ini.
![]() |
Tingginya volume pencarian 'kamera depan' di mesin pencarian Google juga dipengaruhi pemutakhiran di kamera ponsel masa kini. Tahun ini, kita telah melihat perkembangan luar biasa yang dilakukan produsen smartphone pada kamera di perangkat mobile besutan mereka.
Pengembangan kamera depan pada smartphone mulai signifikan sejak istilah selfie semakin populer di 2013. Suka atau tidak, selfie telah menjadi bagian budaya masyarakat digital. Dengan kamera depan, pose selfie bisa diabadikan secara instan dan disebarluaskan ke berbagai media sosial.
Para produsen smartphone pun kemudian mendukung budaya baru masyarakat digital ini dengan beragam inovasi kamera depan. Contohnya, mereka memperbesar megapiksel kamera depan agar efek portraitnya bisa lebih bagus untuk selfie.
Megapiksel Jumbo
Berdasarkan data katalog ponsel iPrice, sepanjang 2019 ada 364 smartphone model baru yang dirilis dan dijual di berbagai platform e-commerce Indonesia. Dari ratusan ponsel baru itu, ada 69 model ponsel yang dibekali kamera depan berukuran 16 megapiksel ke atas.
![]() |
Berdasarkan grafik di atas, sensor 16 megapiksel merupakan pilihan utama para produsen smartphone untuk dibenamkan di kamera depan ponsel. Sebanyak 31 model di antaranya menggunakan sensor ukuran tersebut.
Selain itu, ternyata banyak juga smartphone baru yang dibekali sensor megapiksel jumbo. Merek asal Asia seperti Huawei, Infinix, Samsung, Vivo, dan Xiaomi, menjadi yang terdepan dalam penggunaan sensor jumbo hingga 32 bahkan 48 megapiksel untuk kamera depan smartphone mereka.
Sebaliknya, merek-merek asal Amerika Serikat (AS) seperti iPhone dan Google Pixel terbaru, mereka masih setia menggunakan sensor megapiksel yang kecil. Adapun ukuran megapiksel terbesar pada kamera depan smartphone merek asal AS sebatas 25% dari ukuran megapiksel terbesar kamera depan smartphone buatan merek Asia.
![]() |
Meski begitu, pilihan megapiksel kecil bukan berarti smartphone AS mengabaikan kebutuhan selfie para penggunanya. Sebagai gantinya, Apple dan Google mematangkan fitur kamera depan smartphone mereka pada aspek lain, seperti kamera ganda dan sudut pengambilan gambar yang lebih lebar.
Kamera Depan Jadi Utama
Riset iPrice ini pun mengungkapkan bahwa keberadaan kamera depan kini telah bergeser dari yang awalnya fitur sekunder, menjadi fitur primer di sebuah smartphone. Berdasarkan data katalog iPrice, cukup banyak ponsel keluaran 2019 yang memiliki sensor kamera depan lebih besar daripada kamera belakang.
Hasilnya, 16 model ponsel menempatkan kamera depan sebagai kamera utama dengan megapiksel yang lebih besar dari kamera belakang. Huawei, Samsung, Vivo, Infinix, dan Xiaomi, lagi-lagi menjadi merek yang paling bereksplorasi untuk bagian kamera depan.
![]() |
Kamera depan yang dibenamkan deretan produsen itu bahkan berukuran 2x lipat kamera belakang. Ponsel-ponsel yang ditopang kamera depan berukuran besar ini juga seakan ditegaskan untuk kebutuhan selfie.
Kesimpulan
Apa yang bisa kita prediksi untuk kamera depan ponsel tahun 2020 dari beragam temuan ini?
• Optimisasi kamera depan melalui peningkatan megapiksel masih akan terus dilakukan.
Pada 2019, ada lima tingkatan ukuran megapiksel pada kamera depan yang jamak dipilih produsen ponsel yaitu: 16, 20, 25, 32, hingga 48 megapiksel. Namun ada juga produsen yang memilih aspek optimisasi pada bagian software, seperti teknologi pemrosesan gambar yang dihadirkan Apple pada iPhone. Jika meliha ukuran kamera belakang yang telah menyentuh 108 megapiksel, bukan tidak mungkin kamera depan juga akan berukuran lebih besar dari yang ada saat ini.
• Pengembangan eksplorasi software untuk kamera depan akan lebih pesat.
Apple memperkenalkan teknologi slow motion pada kamera depan generasi iPhone 11. Teknologi ini memungkinkan penggunanya menggunakan kamera depan untuk merekam gerakan cepat dalam frame rate yang lebih tinggi.
Sejumlah merek seperti Xiaomi dan Samsung merespons inovasi Apple dengan menghadirkan hal serupa pada ponsel mereka mulai awal tahun ini. Bukan tidak mungkin, merek lain juga akan mengembangkan eksplorasi pada software kamera depan mereka.
• Aplikasi/platform media sosial yang mengandalkan fitur kamera depan untuk berinteraksi akan semakin diminati.
Dengan kualitas gambar yang semakin baik dari kamera depan pada sebuah smartphone, pengguna Instastory, TikTok, maupun Snapchat, akan lebih leluasa menggunakan momen selfie mereka sebagai materi konten di masing-masing platform.
• Megapiksel yang semakin besar akan mendorong orang mempelajari photo editing.
Semakin besar megapiksel yang tersedia, akan semakin leluasa seseorang untuk touch up foto selfienya. Dengan begitu, bukan tidak mungkin aplikasi edit foto pun akan semakin populer karena bisa membantu menyempurnakan foto.
*) Artikel ini berdasarkan riset iPrice: Mana Lebih Penting, Kamera Depan atau Belakang?