Cnet melakukan pengujiannya sendiri untuk 'menyiksa' ponsel layar lipat Samsung itu. Mereka melipat dan membuka layar Galaxy Fold secara terus-menerus. Ponsel seharga USD 2.000 itu hanya bisa bertahan sebanyak 120.169 kali buka tutup.
Padahal, ketika Fold pertama dipamerkan, Samsung menyebut sudah menguji ponsel tersebut sebanyak 200 ribu kali buka tutup, demikian dikutip detikINet dari The Verge, Sabtu (5/10/2019).
Namun memang tampaknya pengujian internal Samsung ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Cnet. Dalam video resmi milik Samsung, terlihat kalau proses pelipatannya dilakukan lebih lambat ketimbang yang dilakukan oleh Cnet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin saja hal ini yang membuat daya tahannya berbeda dengan klaim Samsung. Namun yang jelas, dalam pengujian yang dilakukan Cnet, Fold berhenti beroperasi setelah dibuka tutup sebanyak 120.169 kali.
Perlu diingat juga, 100 ribu kali dibuka tutup itu setara dengan penggunaan ponsel selama sekitar 4 tahun. Asumsi setiap harinya dibuka tutup sebanyak 80 kali.
4 Tahun adalah masa pakai yang terbilang lama untuk sebuah ponsel, mengingat pabrikan ponsel biasanya merilis versi baru dari ponselnya setiap setahun sekali. Meski tentu saja 4 tahun bukanlah waktu yang ideal jika dijadikan patokan daya tahan ponsel, terutama jika harga Samsung Galaxy Fold mencapai USD 2.000, jauh lebih tinggi dari ponsel flagship yang ada saat ini.
Ketahanan ponsel ini pun bukan satu-satunya masalah bagi Fold, karena Samsung juga sudah mewanti-wanti para pengguna ponsel layar lipatnya itu untuk ekstra hati-hati dalam penggunaannya. Contohnya pengguna dilarang menekan layarnya terlalu kencang, dan harus memperhatikan agar tak ada debu yang menyelip di antara layarnya ketika ditutup.
(asj/fay)