Wristband yang memiliki kemampuan dalam melacak kebugaran penggunanya memang jadi sektor yang pasarnya diprediksi bakal terus tumbuh. Sepanjang tahun lalu, berdasarkan data dari IDC, 30% dari pengapalan wearable secara global, yang jumlahnya 172,2 juta, dikuasai oleh wristband.
Baca juga: Xiaomi Kembangkan Mi Health, Apa Itu? |
"Jawaban panjangnya adalah perangkat tersebut cukup akurat untuk bisa berguna bagi kebanyakan orang pada kebanyakan fungsinya. Tapi ia juga bervariasi terkait dengan apa yang kamu coba untuk ukur," katanya menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski begitu, ia berpendapat tidak ada salahnya bagi pengguna wristband semacam Mi Band atau Honor Band untuk membandingkannya dengan perangkat lain, misalnya ponsel. Menurut Lisa, penghitungan langkah mungkin akan lebih akurat menggunakan perangkat yang didesain untuk terpasang pada panggul.
"Panggul merupakan tempat yang terbaik untuk mengukur langkah dan juga kebanyakan aktivitas fisik. Smartphone yang terletak di kantung celana harusnya bisa menghitung langkah lebih akurat," ujarnya menjelaskan, sebagaimana detikINET kutip dari Digital Trends, Senin (29/7/2019).
![]() |
Ketika penggunanya sedang berkeringat, fitness tracker kerap gagal menyelesaikan penghitungan detak jantung. Menurut Lisa, ketika intensitas olahraga pemaikainya meningkat, selisihnya bisa mencapai 20 detak, baik itu kurang maupun lebih dari angka sebenarnya.
Kompleksitas kembali ditemukan dalam pengukuran kalori yang terbakar. Kebanyakan fitness tracker mengukur gerak tubuh dan mengombinasikannya dengan tinggi, berat, jenis kelamin, dan umur pengguna untuk mengukur pembakaran kalori.
Dari situ, Lisa menjelaskan bahwa perangkat tersebut tidak benar-benar tahu tentang tubuh penggunanya. Contohnya, ia menyebut bahwa fitness tracker menerka tentang proporsi relatif dari otot dan lemak, namun perangkat tersebut harus melakukan penelitian lebih banyak tentang Resting Energy Expenditure (REE), yaitu pengeluaran energi orang yang sedang istirahat, namun tidak sedang menjalani puasa.
Walau masih ada kekurangan seperti itu, fitness tracker tetap dianggap mampu mendorong penggunanya untuk lebih aktif dan membantu agar lebih bugar. Salah satunya dengan memberikan target yang harus dicapai oleh pemiliknya dalam periode waktu tertentu.
(mon/fyk)