Seberapa Akurat Sebenarnya Sebuah Fitness Tracker?
Hide Ads

Seberapa Akurat Sebenarnya Sebuah Fitness Tracker?

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Senin, 29 Jul 2019 14:52 WIB
Xiaomi Mi Band 4. Foto: Xiaomi
Jakarta - Xiaomi belum lama ini meluncurkan Mi Band 4 sebagai fitness tracker anyarnya. Hal serupa juga dilakukan Honor yang memperkenalkan Honor Band 5 berbarengan dengan Honor 9X dan 9X Pro.

Wristband yang memiliki kemampuan dalam melacak kebugaran penggunanya memang jadi sektor yang pasarnya diprediksi bakal terus tumbuh. Sepanjang tahun lalu, berdasarkan data dari IDC, 30% dari pengapalan wearable secara global, yang jumlahnya 172,2 juta, dikuasai oleh wristband.
Lantas, dengan adanya jutaan pengguna fitness tracker di luar sana, apakah perangkat ini memang akurat dalam mengukur aspek-aspek kebugaran penggunanya? "Jawaban pendeknya: tergantung," ucap Lisa Cadmus-Bertram, Assistant Professor of Kinesiology and Epidemiology dari University of Wisconsin-Madison, Wisconsin, Amerika Serikat.

"Jawaban panjangnya adalah perangkat tersebut cukup akurat untuk bisa berguna bagi kebanyakan orang pada kebanyakan fungsinya. Tapi ia juga bervariasi terkait dengan apa yang kamu coba untuk ukur," katanya menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu aspek yang paling sering dijumpai adalah penghitung langkah. Di berbagai fitness tracker biasanya sudah terpasang target 10.000 langkah untuk diselesaikan penggunanya tiap hari. Lalu, apakah ia benar-benar bisa dipercaya untuk pengukuran ini?
Seberapa Akurat Sebenarnya Sebuah Fitness Tracker?Foto: Xiaomi
"Pengukuran terhadap langkah cenderung akurat. Perlu diperhatikan, orang-orang yang bergerak sangat lambat atau tidak biasa gaya berjalannya biasanya langkahnya tidak dihitung, terkadang jumlahnya cukup banyak dan itu benar bahkan dengan pedometer yang penggunannya untuk penelitian," tuturnya.

Meski begitu, ia berpendapat tidak ada salahnya bagi pengguna wristband semacam Mi Band atau Honor Band untuk membandingkannya dengan perangkat lain, misalnya ponsel. Menurut Lisa, penghitungan langkah mungkin akan lebih akurat menggunakan perangkat yang didesain untuk terpasang pada panggul.

"Panggul merupakan tempat yang terbaik untuk mengukur langkah dan juga kebanyakan aktivitas fisik. Smartphone yang terletak di kantung celana harusnya bisa menghitung langkah lebih akurat," ujarnya menjelaskan, sebagaimana detikINET kutip dari Digital Trends, Senin (29/7/2019).
Seberapa Akurat Sebenarnya Sebuah Fitness Tracker?Foto: Xiaomi
Lebih lanjut, bagaimana dengan fungsi fitness tracker untuk mengukur detak jantung penggunanya? "Perangkat yang mampu mengukur detak jantung cenderung baik dalam melakukan pengukuran ketika penggunanya dalam posisi rileks tapi ada variabel yang lebih banyak ketika mengukur detak jantung ketika sedang berolahraga," tutur Lisa.

Ketika penggunanya sedang berkeringat, fitness tracker kerap gagal menyelesaikan penghitungan detak jantung. Menurut Lisa, ketika intensitas olahraga pemaikainya meningkat, selisihnya bisa mencapai 20 detak, baik itu kurang maupun lebih dari angka sebenarnya.

Kompleksitas kembali ditemukan dalam pengukuran kalori yang terbakar. Kebanyakan fitness tracker mengukur gerak tubuh dan mengombinasikannya dengan tinggi, berat, jenis kelamin, dan umur pengguna untuk mengukur pembakaran kalori.

Dari situ, Lisa menjelaskan bahwa perangkat tersebut tidak benar-benar tahu tentang tubuh penggunanya. Contohnya, ia menyebut bahwa fitness tracker menerka tentang proporsi relatif dari otot dan lemak, namun perangkat tersebut harus melakukan penelitian lebih banyak tentang Resting Energy Expenditure (REE), yaitu pengeluaran energi orang yang sedang istirahat, namun tidak sedang menjalani puasa.
Walau masih ada kekurangan seperti itu, fitness tracker tetap dianggap mampu mendorong penggunanya untuk lebih aktif dan membantu agar lebih bugar. Salah satunya dengan memberikan target yang harus dicapai oleh pemiliknya dalam periode waktu tertentu.



(mon/fyk)