Alasan tersebut diungkapkan Director of Product, Services and Commercial Strategy Samsung Inggris Kate Beaumont, dalam wawancara baru-baru ini dengan The Verge.
Dikatakannya, keputusan ini diambil untuk melindungi display. Posisi display berada di dalam, akan melindungi display lebih baik dibandingkan jika dilipat ke luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memikirkan banyak hal seperti: bagaimana jika ingin memasangkan casing, kegunaan, daya tahan, dan kami merasa layar di dalam adalah cara terbaik untuk melindunginya," ujar Kate, seperti dikutip dari Ubergizmo, Senin (4/3/2019).
Dia menambahkan, Samsung tentu saja punya teknologi yang memungkinkan ponsel dilipat menjadi sangat kecil dan dengan posisi layar di luar. Namun Samsung memilih untuk tidak menggunakannya.
"Jika lipatannya di luar, tidak perlu penelitian dan pengembangan yang cukup banyak untuk bisa melipatnya karena derajat sudut yang diperlukan jauh lebih rendah di atasnya," tambahnya.
Namun belum ada penjelasan seberapa tahan lama ponsel layar lipat Samsung maupun Huawei dalam hal berapa banyak lipatan yang diperbolehka sebelum layar perangkat mereka pecah.
Ada juga pertanyaan tentang fungsionalitas yang belum bisa terjawab, mengingat ponsel layar lipat adalah teknologi yang masih sangat baru.
(rns/krs)