Oppo dan Vivo adalah dua nama besar yang ikut mempengaruhi kesuksesan industri ponsel China tersebut. Dan di balik dua perusahaan itu ada nama Duan Yongping, yang merupakan pendiri dan bos besar BBK Electronics Corp, perusahaan elektronik raksasa asal Dongguan, China.
Duan sering disebut sebagai godfather-nya industri smartphone china karena mengembangkan dua merek, yaitu Oppo dan Vivo, yang kini berkembang sebagai pemain besar di industri tersebut, bersaing dengan sejumlah nama besar yang sudah ada sebelumnya, seperti Samsung, Apple, dan Huawei yang merupakan rival senegaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang bulan depan berusia 58 tahun itu juga dikenal sebagai investor awal Pinduoduo, perusahaan ecommerce terbesar ke-3 di China. Kekayaan Duan saat ini diperkirakan mencapai 10 miliar yuan atau sekitar Rp 20,7 triliun.
Ia lahir pada Maret 1961 di keluarga sedehana asal Nanchang, China Tenggara. Zhejiang University adalah kampus pilihannya, terletak di Hangzhou, di mana ia belajar wireless electronics engineering.
Kemudian ia melanjutkan studinya di Renmin University of China dan mendapat gelar master di bidang ekonomi pada 1989, demikian dikutip detikINET dari South China Morning Post, Senin (4/2/2019).
Setelah lulus, Duan bergabung ke Zhongshan Yihua Group, dan sukses mengubah bisnis yang nyaris tutup menjadi bisnis yang menguntungkan. Duan menjadi CEO di divisi khusus konsol game bernama Subor Electronics Industry Corp.
Subor sukses membuat konsol game untuk edukasi, yang sebenarnya adalah tiruan Nintendo Famicon berharga murah. Konsol ini populer dengan nama Little Tyrant di China. Pemasukan tahunan Yihua saat itu (1995) adalah 1 miliar yuan, padahal sebelum Duan bergabung pada 1989, perusahaan itu mencatatkan kerugian 2 juta yuan.
Namun tak lama kemudian muncul masalah, rencana Duan untuk memisahkan Subor dari Yihua ditolak. Ia pun meninggalkan Yihua pada Agustus 1995 dan kemudian membentuk BBK, di mana ia memiliki saham 70%.
Bisnis BBK dipisah menjadi tiga bagian, perangkat elektronik edukasi yang dipimpin oleh Huang Yihe, audiovisual yang membuat VCD dan DVD player dipimpin oleh Chen Mingyong, dan perangkat komunikasi seperti ponsel dan telepon cordless di bawah pimpinan Shen Wei.
Lahirnya Oppo dan Vivo
Pada 1999 Duan pun membuat program partnership yang kemudian menjadi cikal bakal entitas bisnis terpisah dari BBK dan pengurangan sahamnya di BBK menjadi sekitar 17%. Setelah itulah lahir Oppo Electronics Corp, yang didirikan pada 2004 oleh Chen, sementara Vivo Communication Technology didirikan oleh Shen pada 2009.
Ada juga Pete Lau, founder dan CEO OnePlus dan Sky Li Bingzhong, founder Realme, yang keduanya adalah mantan VP di Oppo.
Duan pernah menyebut dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, bahwa membuat ponsel bukanlah keahliannya, namun ia yakin perusahaannya bisa sukses di industri itu. Keputusannya ini tepat karena bisnis ponsel Android asal China kemudian meroket setelah jaringan 3G -- dan kemudian 4G -- diperkenalkan di Negeri Tirai Bambu.
Perusahaan riset Canalys menyebut Oppo dan Vivo adalah penyuplai ponsel terbanyak kedua dan ketiga di China pada 2018. Market share keduanya jika digabungkan mencapai 40%.
Sementara secara global, Oppo dan Vivo pada 2018 lalu berada di posisi lima dan enam, dengan market share gabungan sebesar 15%. Menurut Counterpoint Research, empat perusahaan di atas Oppo dan Vivo adalah Samsung, Apple, Huawei, dan Xiaomi.
Menurut Duan, kesuksesan BBK bersama dua perusahaan saudaranya -- Oppo dan Vivo -- bukanlah sebuah keberuntungan meski mereka tergolong sebagai anak baru di industri tersebut.
Kunci kesuksesannya adalah melakukan pemilihan partner dan penyuplai komponen yang sesuai, membangun reputasi yang hebat, melakukan perubahan jika ada suatu kesalahan, dan terakhir adalah benfen, atau integritas dan kejujuran.
"Pada awalnya kami sering mengatakan produk kami punya nilai bagus dengan harga murah. Namun beberapa tahun kemudian, saya menyadari kami hanya mencari alasan untuk produk yang inferior," ujar Duan, yang sejak 2002 sudah meninggalkan China dan tinggal di AS bersama keluarganya.
Selain promosi dan marketing, Duan menyebut tujuannya adalah untuk fokus pada pembuatan produk yang bagus sesuai dengan kebutuhan pengguna, baik itu perangkat low end ataupun high end.
Investasi yang dilakukan Duan bisa dibilang selalu berhasil, dan ia punya rahasia mengenai hal itu. Yaitu ia tak mau melakukan investasi berdasarkan spekulasi.
"Bertaruhlah pada hal yang kamu mengerti. Fokus pada pengertian model bisnis dan bagaimana bisnis itu bisa menghasilkan uang. 95% dari investor yang ada fokus pada apa yang akan dilakukan oleh pasar. Itu salah," ujarnya.
Baca juga: Vivo V15 Pro Pakai Kamera Selfie 32 MP |
(asj/krs)