Target tersebut sejalan dengan peningkatan kapasitas, baik dalam skala produksi, hingga kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja atau jumlah karyawan di basis produksi Vivo satu-satunya di Asia Tenggara, yang berada di Cikupa, Tangerang.
"Seiring dengan ekspansi pasar, kami berterima kasih atas dukungan konsumen, sehingga permintaan akan smartphone Vivo semakin meningkat," tutur General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia Edy Kusuma, dalam keterangan tertulis, Senin (10/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dirinya mengatakan komitmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia dan menghadirkan rangkaian teknologi serta fitur inovatif, menjadi motivasi Vivo untuk terus memperluas cakupan produksi di Indonesia.
Hingga saat ini, basis produksi Vivo masih difokuskan untuk memenuhi permintaan domestik terhadap seri ponsel Vivo, antara lain Vivo V11 Pro, ponsel 3 juta-an terbaik Vivo V11, atau juga rangkaian seri Y seperti Y91 dan Y95.
Menurutnya, peningkatan kapasitas dan target produksi di pabrik ini diikuti dengan penambahan line checking di 2018 yang mana masing-masing line memiliki beberapa penanggungjawab untuk memastikan smartphone Vivo telah dirakit dengan benar.
Penambahan line baru tersebut pun semakin memastikan kualitas dari smartphone yang dihasilkan dari pabrik Vivo di Cikupa telah sesuai dengan standar Vivo Global.
Edy menambahkan hadirnya teknologi baru dan fitur smartphone yang terus berkembang juga menjadi salah satu tantangan utama dalam menjaga konsistensi produksi Vivo di Tanah Air.
"Tren smartphone yang terus berkembang memang tak bisa dihindari seiring perubahan perilaku pengguna smartphone yang semakin kompleks. Hal ini tentu saja harus dijawab oleh pelaku Industri termasuk Vivo, untuk menghadirkan teknologi pendukung produksi agar fitur tersebut dapat dinikmati oleh seluruh konsumen," katanya.
Salah satu contoh adalah ketika Vivo menghadirkan V11 Pro, dengan Screen Touch ID pertama di Indonesia pada September lalu. Untuk mengakomodasi teknologi ini, rangkaian peralatan produksi terbaru, dan checking line pun ditambahkan agar standar global R&D untuk Screen Touch ID dapat diaplikasikan oleh Vivo di Indonesia.
"Proses produksi yang cepat dan ketat ditambah dengan standar kontrol kualitas yang tinggi di pabrik Independen Vivo di Cikupa untuk menjamin setiap smartphone Vivo yang dibeli oleh konsumen di Indonesia merupakan produk yang aman dan terpercaya," ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan pada Agustus 2017 pabrik Vivo Mobile Indonesia telah mengalami perluasan lahan hingga lebih dari dua kali lipat, guna meningkatkan kapasitas produksi. Perluasan pabrik yang awalnya hanya satu gedung telah berkembang menjadi tiga gedung, dan pada 2018 menjadi empat gedung.
Selanjutnya Edy pun mengatakan untuk mendukung target produksi yang lebih tinggi pada 2019, Vivo juga berencana melanjutkan ekspansi dengan menambah gedung baru.
Baca juga: Deretan Ponsel Rp 3 Jutaan Terbaik |
Seiring dengan perluasan area pabrik, Vivo Mobile Indonesia pun berencana untuk terus meningkatkan kontribusi penyerapan SDM lokal. Jika dibandingkan pada pertama kali berdiri, pabrik milik PT Vivo Mobile Indonesia mengalami signifikan dalam hal jumlah karyawan.
Pada awal produksi di 2016 hingga 2018, jumlah karyawan pabrik independen Vivo di Cikupa kini telah meningkat hingga hampir lima kali lipat yang terdistribusi baik dalam produksi, supervisi, hingga administrasi.
Seluruh karyawan yang terlibat dalam proses produksi harus dalam keadaan steril dan bersih. Ada baju, topi, dan alas kaki khusus yang digunakan untuk memasuki ruangan produksi, guna memastikan ruang produksi bebas dari debu.
Bahkan standar keamanan tinggi dengan pengecekan manual dan otomatis pun berlaku mutlak bagi seluruh karyawan PT Vivo Mobile Indonesia.
Semua karyawan diwajibkan untuk melepas segala jenis logam dalam barang bawaan, seperti ponsel, dompet, hingga ikat pinggang, dan menyimpannya di loker yang telah disediakan oleh manajemen pabrik. Pengecekan ini juga sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) keamanan di pabrik Vivo Global.
(mul/mpr)