Vendor seperti Huawei, Oppo hingga Xiaomi sudah punya sub-brand untuk pasar Indonesia. Secara berurutan, ketiganya punya 'keturunan' dengan merek Honor, Realme, dan Pocophone. Terkait tren ini, Nokia pun menjawab rencana masa depan perusahaannya.
Baca juga: Menjajal Kemampuan Kamera Nokia 6.1 Plus |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya akan main di portofolio. Ke depannya, mungkin akan makin sering dengar seri .1 sama .1 Plus. Itu adalah suksesor atau seri lanjutan. Misalnya, kemarin baru launching Nokia 3, berarti yang akan launching berikutnya Nokia 3.1 atau Nokia 3.1 Plus. Terus kan Nokia 6 sudah ada Nokia 6.1 Plus," ujarnya menambahkan.
Walau demikian, ia melanjutkan, tidak semua produk yang dirilis secara global masuk ke suatu negara. Menurutnya, setiap negara punya strategi produk portofolio sendiri.
Baca juga: Tentang Kelanjutan Kiprah Nokia di Indonesia |
Ia mengambil contoh antara Indonesia dengan China. Ia mengatakan, Nokia 6.1 Plus di sini dengan yang tersedia di China memiliki perbedaan dari segi USB, karena menyesuaikan kondisi dan tren di negara tersebut. Selain itu, ia mengaku memang ada beberapa produk yang sudah dirilis secara global tapi tidak masuk ke Indonesia.
"Jadi, bukan berarti ada Nokia 3 berarti ada Nokia 3.1 atau Nokia 3.1 Plus. Nanti strategi portofolio itu yang akan menentukan sepak terjang Nokia di bisnis smartphone di Indonesia. Itu jadi strategi juga portofolio mana yang masuk," pungkasnya. (agt/rns)