Menurut Pang Sui Yen selaku Senior Manager Corporate Sales and Business Development MediaTek Asia and Africa, munculnya anggapan tersebut tidak lepas dari kesalahan di masa lalu. Mereka pun sudah belajar dari kesalahan itu.
"Tidak seperti kompetitor, kami telat membuat tim marketing untuk membagi keunggulan prosesor MediaTek. Tapi sekarang mulai gencar," katanya saat berbincang di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah bekerja sama dengan Microsoft, Amazon dan lainnya. Di Indonesia kami jalin kerjasama dengan Telkomsel. GPS kami dipakai mereka. Kalau produk kami tidak baik, tentu kerjasama tersebut terjalin," ujarnya.
![]() |
Saat ini MediaTek memiliki empat lini untuk prosesornya. Pertama fokus pada perangkat entry level. Lini ini tidak diberi kode lantaran MediaTek tidak terlalu fokus pada seri tersebut.
Pada lini di atasnya, MediaTek memberi kode A. Lini ini untuk para pengguna advance, atau tidak lagi berada di level entry.
Berikutnya ada seri P untuk perangkat yang menonjolkan performa. Sejumlah ponsel yang dijual di Indonesia banyak menggunakan prosesor di lini tersebut, salah satunya Xiaomi Redmi 6 dan Oppo F9.
Bicara lini yang paling premium ada pada prosesor seri X. "X itu ekstrem. Tenaganya paling tinggi di antara seri lainnya," tutur Pang.
(afr/krs)