Dikutip detikINET dari IBTimes, fitur bersangkutan adalah teknologi isi ulang Quick Charge 4.0. Sedangkan varian global dikatakan mengusung Quick Charge 3.0 yang lebih lama.
Quick Charge 4.0 merupakan peningkatan yang cukup signifikan, di mana dapat mengisi ulang baterai handset 20% lebih cepat, 30% lebih efisien dan lebih dingin 5 derajat celcius saat isi ulang dibandingkan Quick Charge 3.0
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, charger yang ada di kemasan Mi A2 rupanya tidak kompatibel dengan Quick Charge 4.0 sehingga jika ingin memanfaatkannya, pengguna perlu membelinya dari pihak ketiga.
Di negara itu pula, Mi A2 akan dijual mulai konfigurasi RAM 4 GB dan memori internal 64 GB, bukan mulai RAM 3 GB dan memori internal 32 GB. Diyakini itu adalah strategi agar tidak saling kanibal dengan seri Redmi Note 5 Pro yang populer di sana.
Sempat memimpin beberapa saat di pasar India, kekuasaan Xiaomi disalip kembali oleh pemain lama yaitu Samsung. Penelitian Counterpoint Research periode April sampai Juni 2018 menempatkan Samsung kembali ke posisi satu dengan market share 29%, menaklukkan Xiaomi dengan 28%. Sebelumnya, Xiaomi di tempat pertama sejak November 2017.
Berada di posisi berikutnya penguasa pasar smartphone India adalah Vivo, Oppo dan Honor. Menurut Counterpoint, kembalinya Samsung di posisi satu adalah karena penyegaran di model Galaxy J dengan fitur idaman seperti pemindai wajah dan infinity display.
Baca juga: Serunya Usaha Samsung Menjinakkan Xiaomi |
Cek juga video Xiaomi Mi A2 luncurkan produknya di Madrid (fyk/fyk)