Ajang Computex 2018, salah satu gelaran terbesar bagi perusahaan manufaktur di bidang PC dan game, yang berlangsung awal bulan ini di Taiwan, memunculkan sebuah tren baru terhadap desain laptop. Tren tersebut adalah layar ganda.
"Kalian akan melihat layar kedua, kalian akan melihat cara lain dalam berinteraksi dengan platform PC," ujar Gregory Bryant, Senior Vice President of Client Computing Intel, dikutip detikINET dari CNET, Sabtu (9/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asus mengatakan kecerdasan buatan di dalam laptop pada Project Precog akan mengetahui apa yang akan dilakukan oleh user. Contohnya, ketika jari menekan lama layar laptop, maka keyboard digital akan muncul. Lalu, saat menyentuhkan stylus ke layar, maka ia akan tahu penggunanya hendak menggambar. Asus memperkirakan 2019 seluruh fungsi tersebut sudah bisa dihadirkan untuk publik.
Bukan cuma itu, Asus juga sudah melakukan 'pemanasan' dengan memamerkan lini terbaru dari ZenBook Pro yang hadir dengan touchpad berupa layar 5,5 inch. Layar tersebut memiliki resolusi 1.920p x 1.080 pixels.
Selain Asus, Lenovo juga memamerkan laptop layar ganda pada Yoga Book 2, lanjutan dari pendahulunya yang dirilis pada 2016. Perusahaan asal China tersebut mengatakan bahwa Yoga Book generasi berikutnya itu sudah dapat tersedia tahun ini.
Tak hanya Asus dan Lenovo, Intel pun ketinggalan untuk unjuk gigi dalam menampilkan laptop layar ganda buatannya. Mengusung nama Tiger Rapids, laptop prototipe tersebut memiliki layar Full HD LCD berukuran 7,9 inch pada display dan inkable electronic paper (EPD) pada bagian yang biasanya merupakan keyboard.
![]() |
Kemudian, Tiger Rapids ditenagai prosesor generasi ketujuh dan menjalankan sistem operasi Windows 10. Mirip dengan Lenovo, pihak Intel pun mengatakan bahwa laptop tersebut diusahakan agar dapat tersedia di toko pada akhir tahun ini.
Sebelumnya, Dell juga dikabarkan sedang mengembangkan perangkat layar ganda yang diberi nama sandi Januss. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengaku proyek tersebut sudah dalam proses pengembangan sejak musim panas lalu.
Lalu, ada juga Microsoft yang telah lama dikabarkan sedang mengembangkan perangkat layar ganda. Perangkat yang dinamai Andromeda tersebut diperkirakan dapat dilipat.
Meski begitu, perangkat tersebut masih menjadi spekulasi. Hal tersebut dikarenakan hingga sekarang informasi laptop hanya didapat dari patennya. Terlebih, tidak ada jaminan sebuah perusahaan benar-benar membuat paten yang sudah didaftarkannya.
Walau demikian, menarik untuk ditunggu kiprah dari para vendor perangkat PC untuk mewujudkan laptop dengan layar ganda ke konsumen di seluruh dunia. Satu yang patut dicamkan, mungkin ada baiknya menabung dari sekarang agar dapat membeli salah satu produk tersebut, mengingat harga membuat layar mungkin lebih mahal daripada keyboard konvensional. (mag/mag)