Hero bentuknya mirip Hero 5 dan Hero 6, namun dengan harga yang lebih murah. Hero dijual mulai hari ini dengan harga USD 199 atau sekitar Rp 2,6 juta, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (30/3/2018).
Perbedaan utama antara Hero dan saudara-saudaranya yang lebih mahal berada pada sisi performa. Resolusi video maksimal Hero hanya 1440p dengan frame rate 60 fps. Alhasil Hero tak bisa merekam video 4K ataupun video super slow motion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perjalanan Bisnis GoPro yang Mau Bangkrut |
Tak seperti Hero 6 Black yang memakai chip prosesor gambar anyar bernama GP1, Hero masih memakai chip prosesor gambar lama GoPro yang bernama Ambarella. Namun selain perbedaan yang disebut di atas, antara Hero dan GoPro lain sangatlah mirip.
Contohnya Hero punya layar sentuh 2 inch, kontrol suara, digital video stabilizer, anti air sampai kedalaman 30 feet. Begitu juga soal bentuk, Hero punya bentuk sama dengan GoPro lain, yang artinya bermacam aksesoris GoPro akan kompatibel dengan Hero.
Hero sepertinya akan menjadi senjata andalan GoPro untuk bersaing dengan pabrikan kamera lain yang menjual kamera sejenis di kelas harga USD 199. Ini penting agar kondisi perusahaan GoPro bisa membaik, karena mereka baru-baru ini memecat sejumlah karyawannya demi efisiensi, termasuk menyunat gaji Woodman menjadi USD 1.