Diungkap oleh Marketing Director Advan Tjandra Lianto, hal pertama yang mereka lakukan adalah memperbarui teknologi produknya dengan tanpa mengesampingkan pertimbangan harga.
"Yang pasti, dari sisi produk kita harus terus perbarui dengan teknologi terbaru tapi harganya jangan mahal," papar Tjandra di Jakarta belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Advan juga gencar berpromosi dan mengedukasi konsumen Indonesia mengenai produknya. Umumnya, kata Tjandra, masyarakat Indonesia kurang begitu percaya terhadap merek lokal. Oleh karena itu, dia sendiri ingin meyakinkan bahwa produk lokal tak kalah dengan produk luar.
"Kedua, kita juga terus berpromosi secara masif karena di luar dari promosi ini, masyarakat kita krisis kepercayaan di brand. Mereka lebih banyak percaya ke brand-brand asing dibandingkan brand kita sendiri," ujar Tjandra.
Peluncuran Advan i5C Duo. Foto: detikINET/Moch Prima Fauzi |
Kemudian dari sisi kualitas sumber daya manusia dan pelayanan purna jual, Tjandra mengungkapkan akan terus meningkatkannya. Untuk tahun ini, Advan akan menambahkan service center hingga 72 titik di Indonesia dari sekitar 62-65 titik saat ini.
Berbicara nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), Advan saat ini sudah memenuhinya sekitar 35,2% dari standar pemenuhan yang ditetapkan pemerintah sebesar 30%.
Berdasarkan data IDC yang dipaparkan Tjandra, Advan berada di posisi ketiga sebagai smartphone dengan penjualan terlaris di Indonesia selama kuartal III dan IV 2017. Penjualan tablet-nya saat ini menjadi pemimpin pasar dengan market share 60,8%.
"Tentu hal ini akan membuat kita semakin positif dan bersemangat menuju smartphone nomor satu di Indonesia dan menjadi kebanggaan Indonesia," tutupnya. (rns/rns)












































Peluncuran Advan i5C Duo. Foto: detikINET/Moch Prima Fauzi