Berdasarkan data yang diungkap oleh Francisco Jeronimo dari IDC, selama 2017 perusahaan asal Kanada itu telah mengantongi penjualan smartphone sebanyak 850.000 unit, termasuk BlackBerry KEYone dan Motion.
Jika dibandingkan dengan perolehan yang didapat HMD Global dari merek Nokia, jumlahnya terpaut cukup jauh. Diketahui bahwa smartphone Nokia yang terjual di kuartal empat 2017 saja sebanyak 4,5 juta unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak BlackBerry tampaknya cukup senang dengan perolehannya tersebut, walau jumlahnya rendah. Menurut GM Mobile Global BlackBerry, Francois Mahieu, itu cukup menandakan bahwa BlackBerry sukses di pasaran karena bisa ditemukan di manapun.
"Dalam hal membangun BlackBerry dan KEYone sepanjang tahun lalu, jika Anda melihat jejak global kami, kami berada di mana-mana. Sangat sulit menemui di mana KEYone tak bisa ditemukan," klaim Mahieu, dikutip detikINET dari Phone Arena, Selasa (27/2/2018).
Menurut Mahieu, jumlah penjualan BlackBerry yang terbilang sedikit karena pihaknya tak sedang mengejar banyaknya penjualan dan menekankan segmen pasar yang diincar oleh produk BlackBerry berada di kasta atas. Ia pun menyadari bahwa tak semua kalangan bisa menjangkaunya.
"Kami bukan sedang mengejar volume (penjualan). Kami memahami butuh waktu untuk membangun kembali sebuah operasional, dan kami memahami BlackBerry bukan untuk semua orang. Kami akan tetap berada di kategori premium, berinovasi dengan keyboard, material, dan area untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami ada. Ini merupakan sebuah maraton bukan berlari cepat," sambungnya.
BlackBerry merilis KEYone pada April 2017. Smartphone ini memiliki keyboard fisik sebagai daya tariknya. Kemudian pada Oktober, TCL yang merupakan mitra BlackBerry dalam pembuatan smartphone, merilis BlackBerry Motion. Ini adalah smartphone pertama BlackBery yang memiliki sertifikasi tahan air IP67. (fyk/fyk)