Keputusan tersebut tak terlepas dari tren penjualan Motorola yang dikatakan memiliki pertumbuhan positif, begitu juga soal meningkatnya brand awereness masyarakat terhadap Motorola meski baru kembali ke Indonesia setahun yang lalu.
Misalnya, Moto G5S Plus yang baru dihadirkan di kuartal ketiga diklaim menghasilkan penjualan mentereng. Bahkan, kontribusi penjualannya hingga 10-15% dari seluruh penjualan model Lenovo dan Motorola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motorola bukan Lenovo Mobile Business Group lagi tapi bagian dari Lenovo Companya yang sekarang namanya Motorola Mobility," sebut Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia Adrie R. Suhadi di media gathering, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (15/12/2017).
Saksikan video 20detik untuk mengetahui seperti apa kesuksesan Motorola di sini:
[Gambas:Video 20detik]
Untuk pertengahan awal, Lenovo Group tetap akan mengeluarkan merek ponsel Lenovo, tetapi lebih kepada memasarkan produk yang sudah ada saat ini. Sedangkan untuk merek Motorola ada kurang dari 10 unit dihadirkan sepanjang tahun 2018.
"Portofolio produk kita akan jauh lebih bagus dari sekarang. Selama 2017, semua keluarga sudah ada. Di 2018, insya Allah kita hadirkan tiga G Series yang paling laku di seluruh dunia," ungkapnya.
Suguhan "Affordable Premium" akan menjadi tawaran yang diberikan di produk-produk Motorola kepada konsumen. Sejumlah fitur mulai dari kamera ganda hingga yang berkaitan dengan teknologi augmented reality akan jadi unggulan.
"Motorola akan comeback lebih strong lagi. Di tahun mendatang, kita akan melihat kesuksesannya Motorola. Motorola is back, Motorola akan comeback lebih strong lagi," kata Adrie optimis. (agt/fyk)