Finisar mendapat suntikan dana sebesar USD 390 juta atau di kisaran Rp 5,2 triliun, dari total dana USD 1 miliar yang ada di US Advanced Manufacturing Fund. Dana ini adalah bagian dari program Apple untuk menciptakan lapangan kerja baru di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
Apple sendiri saat ini banyak menggunakan teknologi laser di produk buatannya, seperti Face ID, Animoji, selfie portrait mode, dan sensor proximity di AirPods. Finisar sendiri berencana membuka pabrik baru di Texas untuk memproduksi VCSEL yang dibutuhkan Apple di produknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
US Advanced Manufacturing Fund adalah program yang dijalankan Apple setelah presiden Donald Trump memaksa Apple untuk memindahkan produksi iPhone ke AS. Jadi, meski Apple tak merakit iPhone di AS, mereka tetap berkontribusi terhadap industri manufaktur di negeri asalnya itu.
Suntikan dana ke pembuat teknologi laser ini muncul tak lama setelah beredar rumor kalau Apple akan menggunakan sensor 3D berbasis laser di iPhone keluaran 2019. Laser ini digunakan untuk pengukuran yang lebih akurat terhadap penggunaan augmented reality, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (15/12/2017). (asj/fyk)