Sejumlah media di mancanegara telah melakukan pengujian pada fitur Face ID di iPhone X karena ponsel ini segera dipasarkan. Beberapa masalah ditemukan saat mengetes fitur keamanan ponsel baru Apple itu.
1. Kembar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Wall Street Journal memuji Face ID cukup cepat, andal dan juga mudah digunakan.
![]() |
2. Kondisi Cahaya Terang
Sejumlah pihak berkomentar bahwa terpaan cahaya langsung pada cahaya atau berubahnya kondisi membuat Face ID bekerja kurang normal. Namun hasil pengujian Fortune menunjukkan fitur tersebut bekerja sangat baik di kondisi cahaya sangat terang.
Sementara itu, ahli Biotech Kevin Bowyer mengatakan perubahan kondisi cahaya yang ekstrim memang akan menimbulkan kendala. Jadi tidak perlu dipermasalahkan. Beda cerita jika seorang mendapati masalah di kondisi cahaya matahari normal, itu berarti Face ID kurang bagus.
3. Kondisi Gelap
Face ID dibekali infrared, jadi memungkinkannya bekerja di kondisi gelap. Laman CNET membuktikan Face ID dapat berjalan di ruangan yang gelap total. Saat ini mereka terus menguji hingga tingkat batas kegelapan yang bisa dicapai Face ID.
4. Topi dan Syal
Face ID tidak membolehkan beda menghalangi wajah. Hasil pengujian Gizmodo mengungkap Face ID meminta jangan ada syal menutupi hingga ke hidung dan topi menutupi alis.
5. Kacamata
Media CNET, Gizmodo dan Time sempat menguji objek dengan kacamata. Hasilnya, Gizmodo mendapati Face ID membutuhkan waktu mengindentifikasi objek. Sementara CNET mampu membuka Face ID meski memakai kacamata hitam.
"Face ID sangat cepat mengindebtifikasi saya meski berada di kantor yang terang benderang, di ruang gelap atau memakai kacamata hitam. Galaxy S8+ tidak seperti ini," kata Lisa Eadicicco dari Time.
Untuk diketahui, Face ID merupakan fitur keamanan di iPhone X. Kehadirannya untuk menggantikan Touch ID, lantaran ponsel baru Apple itu tampil layar penuh tanpa dilengkapi lagi dengan tombol Home.
iPhone X mulai dijual 3 November. Sejumlah negara akan merasakan iPhone X, yaitu Australia, Austria, Belgia, Kanada, China, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Italia, Jepang, Luksemburg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Puerto Riko, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat dan US Virgin Islands.
Di AS, iPhone 8 versi 64 GB dijual USD 699 (Rp 9,2 juta) dan versi 256 GB dijual USD 849 (Rp 11,2 juta). Sementara iPhone 8 Plus versi 64 GB dibanderol USD 799 (Rp 10,5 juta) dan versi 256 GB dibanderol USD 949 (Rp 12,5 juta).
Sementara di Apple Store Singapura, iPhone X dibanderol SGD 1.648 atau sekitar Rp 16,3 juta (SGD 1 = Rp 9.800) untuk yang varian 64 GB dan SGD 1.888 atau senilai Rp 18,6 juta.
Saksikan video 20detik tentang iPhone X berikut ini:
(afr/fyk)