Hal itu diakui oleh International Data Corporation (IDC) Indonesia, di mana vendor lokal saat ini tidak bisa dikesampingkan lagi. Mereka mampu bersaing dengan vendor lainnya dari mancanegara, sebut saja Apple, Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, ataupun lainnya.
"Adanya aturan TKDN, semua vendor harus memenuhi 30% komponen lokal untuk bisa memasarkan produknya di Indonesia. Setelah aturan TKDN itu, semua smartphone punya kapasitas sama untuk produksi produk dengan spesifikasi yang sama-sama mumpuni," ujar Risky Febrian, Associate Market Analyst IDC Indonesia di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi, semua vendor punya kesempatan yang sama untuk menghasilkan kualitas produk yang baik, baik itu vendor global, vendor asal China maupun vendor dari lokal," ucapnya.
Bukti vendor lokal mulai dipilih masyarakat terlihat dari laporan IDC Indonesia mengenai pangsa pasar smartphone dan tablet di Tanah Air. Advan mulai menyeruak ke peringkat teratas bersaing dengan vendor global.
Berdasarkan laporan IDC kuartal kedua 2017, pangsa pasar smartphone Indonesia dikuasai Samsung sebesar 32,3%, diikuti secara berurutan Oppo 23,4%, Advan 9%, Asus 6,9%, dan Xiaomi 3,2%.
Sedangkan pangsa pasar tablet di Indonesia dikuasai Advan sebesar 60,8%, disusul di belakangnya ada Samsung 15,3%, Evercoss 11,8%, Mito 2,9%, dan Lenovo 0,8%. (rns/rns)