Senior Independen Advisor Advan, Hasnul Suhaimi mengatakan ponsel telah berevolusi. Tidak lagi sekadar digunakan untuk berkomunikasi, tapi untuk mencari informasi dan bahkan berbisnis.
"Ponsel sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat saat ini. Orang lebih rela ketinggalan dompet ketimbang ponselnya. Karena semuanya bisa dilakukan lewat ponsel mereka," kata Hasnul saat peluncuran ponsel Advab A8 di Jakarta, Kamis malam (12/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya pun menuai sukses. Strategi mengantarkan Advan menjadi pemain besar di pasar ponsel Tanah Air.
"Berdasarkan data IDC, Advan menjadi berada diurutan ketiga. Kami satu-satunya brand lokal yang berada di lima besar pasar ponsel Indonesia," ujar Hasnul bangga.
Advan A8. Foto: detikINET/Adi Fida Rahman |
Pencapaian tentu bukanlah akhir bagi Advan. Mereka kemudian memasang target yang lebih tinggi lagi. Advan pun berambisi untuk bisa menyalip Oppo maupun Samsung yang kini bercokol di peringkat dua dan satu.
"Sekarang berada di peringkat ketiga, artinya brand Indonesia memiliki potensi mengalahkan brand global. Bisa jadi ke depan bisa berada di posisi dua atau satu," ujar mantan bos XL Axiata itu optimis.
Strategi Advan
Untuk mencapai ambisi besarnya, Advan telah menyiapkan stategi, pertama melakukan inovasi terus menerus. Kemudian mengerti kebutuhan konsumen secara tepat serta menyiapkan cara bersaing dengan tepat dengan brand global.
"Sebagai brand Indonesia, kami punya keunggulan lebih mengerti kebutuhan masyarakat seperti apa dibandingkan brand global," klaim Hasnul.
Sementara itu, untuk menyikapi persaingan yang ketat di pasar ponsel, GM Sales Advan Indonesia Ellen Angreini Gunawan mengungkap strategi yang mirip dengan apa yang disampaikan Hasnul. Pihaknya berkomitmen menghadirkan inovasi terkini di jajaran ponselnya.
Selain itu, pihaknya akan meningkatkan pelayanan baik saat memasarkan maupun purna jual. "Semuanya dibungkus dengan harga yang bersaing di kelasnya," ujar Ellen. (afr/fyk)












































Advan A8. Foto: detikINET/Adi Fida Rahman