Google Glass generasi kedua kini banyak digunakan oleh perusahaan besar di Amerika Serikat di pabrik-pabriknya. Perusahaan tersebut antara lain Boeing, General Electric dan DHL.
Google Glass Enterprise Edition (EE) -- namanya -- sebenarnya adalah kacamata yang sama yang sempat muncul di laman pendaftaran di FCC pada 2015 lalu dan sempat dilelang di eBay, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (19/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu kacamata ini pun dibuat modular, namanya Glass Pod. Maksudnya modular adalah, modulnya bisa dilepas pasang di bermacam rangka kacamata yang kompatibel, sehingga tak terpaku pada rangka kacamata yang dibuat oleh Google.
Saat ini, jumlah pengguna Glass EE memang belum bisa dibilang besar, masih di angka ratusan. Dan kebanyakan konsumennya pun masih berstatus coba-coba. Namun Google masih yakin kalau kacamata pintar ini punya prospek bagus di masa depan.
"Ini bukanlah eksperimen. Eksperimennya sudah terjadi tiga tahun yang lalu. Sekarang kami sudah memproduksi secara penuh dengan para kustomer dan partner," ujar Jay Kothari, Project lead Glass EE.
Salah satu perusahaan penggunanya adalah Boeing, yang dipakai para teknisinya saat merakit pesawat. Google Glass bermanfaat dalam memasang kabel-kabel yang ada di dalam pesawat.
Penyebabnya adalah pesawat-pesawat tersebut mempunyai rangkaian kabel yang sangat rumit dan kompleks, dan para teknisi harus memasangnya secara manual. Hal ini sangat sulit dilakukan jika hanya bergantung pada panduan perakitan yang bisa dilihat pada layar laptop. (asj/fyk)