Jamboard yang pertama diperkenalkan pada Oktober 2016 lalu dibandrol dengan harga yang terbilang mahal, yaitu USD 4.999 atau sekitar Rp 66,5 juta. Dan masih ada biaya langganan seharga USD 300 sampai USD 600 tiap tahunnya. Mengapa mahal?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunanya bisa menggambar, menulis pesan post-it, atau menulis yang kemudian bisa diubah menjadi ketikan dengan teknologi pengenal tulisan tangan, dan lainnya. Perangkat ini terkoneksi ke internet menggunakan kabel Ethernet atau pun Wi-Fi, juga ada koneksi HDMI 2.0 dan 1.4, port USB 2.0/3.0, USB-C dan SPDIF.
Jamboard juga dilengkapi dengan stylus dan penghapus serta tempat penyimpanan pada bagian bawahnya. Namun layaknya papan tulis biasa, pengguna juga bisa menghapus coretan pada Jamboard menggunakan tangan.
Apapun yang ditulis atau digambar pada Jamboard secara otomatis akan tersimpan pada Drive, yang hasil simpanannya kemudian juga bisa dibuka di berbagai perangkat lain yang bisa kompatibel dengan Google Drive, demikian dilansir Venture Beat, Rabu (24/5/2017). (asj/fyk)