Beragam spekulasi mewarnai penyebab Galaxy Note 7 rentan. Dari sejumlah faktor yang diduga menjadi penyebab pemicu ledakan, yang paling besar porsinya adalah baterai. Namun, ketika proses recall dan mengganti dengan pemasok baterai yang lain pun, kasus ledakan masih terus terjadi.
Karenanya, proses penjualan dan produksi Note 7 akhirnya disetop. Samsung memilih untuk melakukan investigasi dengan serius. Hasil investigasi ini rencananya akan diumbar pada tanggal 23 Januari 2017, seperti dikutip detikINET dari Ubergizmo, Selasa (17/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, tidak diketahui pasti apakah Samsung akan mengumbar hasil tersebut secara besar-besaran atau tidak. Namun Joong Ang Ilbo, harian asal Korea Selatan pernah mengabarkan jika hasil investigasi akan disebar ke publik.
Galaxy Note 7 diluncurkan pada Agustus 2016, lebih cepat sebulan dari jadwal biasanya, yang kemungkinan dilakukan agar bisa hadir lebih dulu ketimbang iPhone 7. Awalnya Note 7 banyak dipuji dan laris manis.
Tak lama setelah ponsel itu pertama dijual, sejumlah laporan mengenai meledaknya Galaxy Note langsung menyebar secara cepat. Kemudian pada awal September Samsung langsung menghentikan penjualan ponsel dengan layar 5,7 inch tersebut, dan memulai investigasi.
Untuk melakukan investigasi, vendor asal Korea Selatan ini mengaku menggandeng ahli pihak ketiga yang independen untuk melihat ulang setiap langkah pada proses produksi dan quality control di Galaxy Note 7 demi menemukan masalah utamanya. (mag/fyk)