Dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (20/12/2016), BlackBerry berencana akan mengucurkan dana USD 75 juta atau lebih dari Rp 1 triliun untuk pusat uji coba kendaraan otonom. Dana itu akan digelontorkan secara bertahap.
Persentase terbesar dari uang tersebut akan diperuntukkan untuk merekrut engineer. Demikian dikatakan CEO BlackBerry John Chen di kantor pusat subsidiary BlackBerry QNX yang mengurusi perkembangan mobil otonom mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti di smartphone, BlackBerry berharap reputasinya soal keamanan akan membuat mereka unggul di perlombaan mobil otomatis. Pemerintah Kanada, khususnya Provinsi Ontario, telah mengizinkan pengujian mobil otonom itu di jalanan umum. BlackBerry pun mengaku siap menguji teknologi mobilnya.
Di jagat smartphone, BlackBerry praktis sudah tak banyak terlibat. Mereka telah mengumumkan perusahaan yang akan memproduksi dan mengurus penjualan ponselnya secara global, yaitu perusahaan asal China bernama TCL Communication Technology Holdings.
Perangkat yang dibuat oleh TCL -- juga produsen ponsel Alcatel -- nantinya akan dipasangkan dengan bermacam software keamanan buatan BlackBerry. Ini adalah perjanjian lisensi pertama BlackBerry sejak mereka berubah menjadi perusahaan software.
Perjanjian ini memberikan hak bagi TCL untuk membuat dan menjual ponsel berlogo BlackBerry di semua negara, kecuali India, Sri Lanka, Nepal, Bangladesh dan Indonesia. Di Indonesia, ponsel BlackBerry akan dibuat vendor lokal dengan sistem outsource. (fyk/fyk)