Advan Ubah Strategi, dari Mejeng di Mal Jadi Blusukan
Hide Ads

Advan Ubah Strategi, dari Mejeng di Mal Jadi Blusukan

Ardhi Suryadhi - detikInet
Senin, 31 Okt 2016 17:12 WIB
Foto: Advan
Jakarta - Perubahan strategi dijalankan Advan agar lebih bisa mencolek konsumen. Gerai mahal di mal-mal tak lagi jadi andalan utama, sebagai gantinya mereka lebih memilih blusukan.

Blusukan yang dimaksud dengan mengusung gerai market street di titik-titik pemukiman padat penduduk atau tempat strategis lainnya.

Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto mengatakan, pihaknya menjalankan strategi ini dengan Top Ponsel. "Mereka (konsumen) mau minta apa, instalasi, aksesoris, service semua kita layani," tukasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Direktur Sukses Indonesia Maju (Top Ponsel) Yulius Darwanto menambahkan, strategi market street merupakan langkah cepat untuk mendongkrak penjualan. Lihat saja sekarang, lanjut Julius, di beberapa kawasan pinggiran Jakarta, banyak berdiri toko-toko ponsel.

"Kita jemput bola ke konsumen di permukiman padat penduduk dengan konsep gerai market street. Faktanya, market street ini menyumbang penjualan tiga kali lipat lebih banyak daripada yang di mal," klaimnya.

Kelebihan gerai di pinggir jalan adalah lokasi yang lebih dekat dengan permukiman. Dengan begitu, calon konsumen tak perlu susah payah mencari gadget yang diinginkan.

Lebih lanjut Julius mengatakan bahwa dulu memang eranya gencar buka gerai di mal, tapi sekarang sudah berubah, konsumen lebih banyak yang datang ke toko-toko ponsel on the street karena merasa lebih dekat. Strategi ini, lanjutnya pas untuk menjaring konsumen menengah ke bawah.

"Pasar yang kami bidik adalah di pinggir Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor. Konsepnya kita buat sama, market street dengan tingkat kenyamanan seperti di mall. Konsep jemput bola di daerah padat bisa diterima masyarakat. Terlihat dari angka penjualan harian sekitar seratusan unit smartphone bisa terjual," umbar Julius.

Selain tepat sasaran, dari sisi biaya juga relatif murah. Sewa tempat di pinggir jalan misalnya, cuma sekitar Rp 100-Rp 200 juta per tahun. Dengan begitu, balik modal bisa lebih cepat.

Dengan konsep gerai market street, Top Ponsel optimistis bisa merealisasikan target sebanyak 50 gerai di penghujung tahun 2017. "Kita targetkan 10 gerai sampai akhir tahun 2016 dan 50 gerai di penghujung 201," ungkap Julius yang baru saja membuka gerai Experience Shop yang terletak di Ruko Villa Bandara, Tangerang.

(ash/ash)
Berita Terkait