Hal tersebut disampaikan sendiri oleh John Chen, CEO BlackBerry. Dalam wawancaranya kepada kantor berita BNN, petinggi BlackBerry ini memastikan kalau ponsel Qwerty akan hidup kembali. Meski untuk produksinya akan dilakukan secara outsourcing oleh rekanan BlackBerry.
Tapi memang jangan berharap cepat, karena Chen berencana baru akan mewujudkannya sekitar dua tahun lagi. Adapun alasan di balik rencana ini adalah keyakinan BlackBerry bahwa masih cukup banyak konsumen yang sebenarnya lebih nyaman dengan ponsel berkeyboard fisik. Demikian seperti detikINET kutip dari GSM Arena.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa tahun silam, ponsel Qwerty mendominasi berkat BlackBerry. Meski ada beberapa produsen yang coba-coba menyodorkan ponsel full touch, ketika itu inovasi ini belum diterima oleh kebanyakan konsumen. Selain juga karena banderolnya yang masih tinggi.
Tak hanya BlackBerry sendiri, ponsel-ponsel bergaya Qwerty bikinan China pun menjamur menjawab keinginan konsumen kelas bawah yang belum kesampaian memiliki ponsel Qwerty bikinan BlackBerry.
Namun ketika OS Android mulai hadir, ponsel Qwerty BlackBerry mulai terusik. Penggunaan layar sentuh yang cukup smooth, ditambah ekosistem yang menjulang jadi godaan berat fans ponsel Qwerty BlackBerry.
Hingga hari yang ditakutkan BlackBerry muncul, ketika sebagian besar pengguna kepincut sepenuhnya dengan nikmatnya pakai Android yang sepenuhnya mengusung layar sentuh. Tak ada lagi ponsel Qwerty, seluruh industri ponsel sekarang mengacu pada desain full touch.
Bahkan BlackBerry sendiri kini sudah ikut-ikutan mengusung ponsel full touch, termasuk pakai OS Android juga. Tapi di tengah kepungan ponsel full touch, BlackBerry ternyata masih optimis dengan ponsel Qwerty. (yud/asj)