Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Seoul
Orang Indonesia: Pilih Kulkas Pintar atau Hemat Listrik?
Laporan dari Seoul

Orang Indonesia: Pilih Kulkas Pintar atau Hemat Listrik?


Indra Subagja - detikInet

Foto: Indra Subagja
Seoul - Zaman sekarang, kulkas ataupun mesin cuci sejatinya sudah ada yang berstatus 'smart home appliance'. Namun sepertinya di mata orang Indonesia, hal ini belum jadi prioritas utama.

Pasalnya, orang Indonesia masih memikirkan berapa konsumsi listrik yang dibutuhkan peralatan rumah tangga yang ingin dibelinya.

"Konsumen Indonesia suka dengan peralatan yang hemat energi," kata Vice President Sales & Marketing Team Samsung, Enjou Min dalam keterangannya di Samsung City, Suwon, Korea Selatan, Jumat (22/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan Korea yang terlihat energik saat menjelaskan berbagai macam produk Samsung ini menuturkan, penghematan energi dalam penggunaan peralatan berkaitan juga dengan usaha mereka untuk menekan biaya listrik. Selain itu juga urusan listrik di beberapa daerah di Indonesia masih sering terjadi kendala.

Min juga menyampaikan konsumen Indonesia memikirkan servis peralatan. Samsung sendiri memberikan jaminan hingga ada yang 10 tahun untuk produk-produknya.

"Buat kami pelayanan paling penting juga perawatan produk," ujar dia.

Min tak membuka berapa persen penjualan peralatan rumah tangga Samsung di Indonesia. Tapi sebagai catatan, brand Samsung untuk peralatan rumah tangga tingkat penerimaannya mencapai 28%.

"Di Indonesia pangsa pasar produk premium lebih dominan penjualannya," sambung dia.

Saat ini Samsung sendiri masih mengutamakan Pulau Jawa sebagai basis penjualan sejak 1990-an lalu. Kendala yang dihadapi adalah wilayah yang berbeda pulau.

"Indonesia adalah negara kepulauan tapi kami akan berusaha mencapai ke semua daerah," terang Min.

Bila di produk TV ada Smart TV yang bisa digunakan dengan internet, bagaimana dengan Indonesia untuk smart home appliance?

Menurut perempuan asal Korea ini, sama seperti halnya pasar global di Indonesia belum mementingkan mengenai koneksi internet di peralatan rumah tangga.

"Orang-orang (konsumen) saat ini belum sampai ke sana. Mereka memilih nilai kegunaan dan soal harga," tutur dia. (ndr/ash)
TAGS







Hide Ads