Surge price sendiri muncul ketika kebutuhan akan jasa Uber tinggi di satu lokasi dan waktu tertentu. Biasanya notifikasi hadir di pojok kiri bawah berupa ikon petir, disusul penjelasan kalau tarif yang berlaku mengalami kenaikan beberapa kali lipat dari tarif reguler.
Tapi ke depannya kebijakan surge price bisa jadi akan benar-benar dihilangkan oleh Uber. Sebab penyedia layanan transportasi ini sudah melakukannya di beberapa kota di Amerika Serikat dan juga di India. Di wilayah-wilayah tersebut, surge price sudah tidak lagi berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedanya, ketika surge price hanya memberikan notifikasi berupa angka pengali dari tarif reguler, maka upfront terang-terangan menginformasikan tarif yang harus dibayar pengguna. Singkatnya, ketika pengguna kena surge price, ia harus membayar tarif reguler dikali kenaikan. Sedangkan upfront fare akan langsung memberitahu tarif yang harus dibayar.
"Ketika tarif naik karena permintaan meningkat, bukan ikon petir dan pop-up di layar yang akan muncul. Tapi pengguna akan langsung diinformasikan tarif sebenarnya yang harus mereka bayar," jelas Uber, seperti detikINET kutip dari Digital Trends, Jumat (24/6/2016).
"Tak ada lagi hitung-hitungan ribet dan tarif mengejutkan. Pengguna hanya tinggal duduk dan menikmati perjalanan," pungkas Uber. (yud/ash)