Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari San Francisco
Rumitnya Meracik Ponsel 'Tango' Phab 2 Pro
Laporan dari San Francisco

Rumitnya Meracik Ponsel 'Tango' Phab 2 Pro


AN Uyung Pramudiarja - detikInet

Foto: detikINET/AN Uyung Pramudiarja
Jakarta - Diklaim sebagai ponsel pertama yang mengusung Project Tango, Lenovo Phab 2 Pro punya sederet keistimewaan. Terutama dari sisi teknologi Augmented Reality (AR) yang diusungnya. Tak heran jika dalam proses pembuatannya, ada banyak tantangan yang dihadapi.

Jeff Meredith, Vice President Android and Chrome Bussiness Group Lenovo, menyebut PR pertama adalah mendesain tata letak keempat kamera di Phab 2 Pro. Khususnya terkait keberadaan tiga kamera yang menumpuk di belakang ponsel berlayar QHD 6,48 inci tersebut.

"Kami tidak mau kamera-kamera tersebut memakan tempat dua per tiga dari panjang ponsel," kata Jeff, dalam konferensi pers di Hotel The Westin St Francis, San Francisco, Kamis (8/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu masalah tata letak kamera terpecahkan, tantangan berikutnya adalah konfigurasi mainboard di bagian atas ponsel. Keberadaan tiga kamera di bagian tersebut mau tidak mau membuat Phab 2 Pro harus memiliki cut-out pada PCB yang digunakan.

Multiple sensor dengan akurasi 50 mikrodetik juga menjadi tantangan tersendiri. Urusan thermal membuat Lenovo harus benar-benar memperhitungkan material yang digunakan, agar ponsel tersebut tidak cepat panas.

"Ini benar-benar sebuah engineering-project yang sangat menantang," kata Jeff.

Resmi diluncurkan dalam Lenovo TechWorld 2016 di San Francisco, Phab 2 Pro menjadi ponsel pertama yang mengusung teknologi Augmented Reality (AR).

Ponsel dengan sound system Dolby Atmos ini lahir dari proyek kolaborasi antara Lenovo dengan Google, yakni Project Tango, yang dirintis sejak Januari 2015.

(up/ash)





Hide Ads